NUSA DUA—Kepala Ekonomi IMF Maurice Obstfeld mengungkapkan, Indonesia sebetulnya contoh ngeara sukses menghadapi tekanan global, yang memberikan dampak untuk stabilitas ekonomi di negaranya.
“Indonesia sebetulnya punya cerita sukses. Sekalipun menurunkan proyeksi karena terjadinya pengetatan kebijakan moneter, kenaikan harga minyak hingga Perang Dagang AS-China. Tetapi adanya kendala-kendala ini pertumbuhan ekonomi tetap cukup kuat,” ujar Maurice dalam “Press Briefing World Economic Outlook”.
Dikatakannya, Indonesia akan mampu memperoleh pendapatan pajak lebih banyak. Maurice menyarankan pemerintah berinvestasi ke sektor pendidikan, infrastruktur dan jaring pengaman sosial. “Untuk itu kualitas Sumber Daya Manusia juga harus ditingkatkan,” ucap dia.
Maurice juga menyebutkan, IMF mengkoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1 % pada 2018, dari prediksi 5,3 % pada April lalu. Koreksi juga ditujukan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5,1% dari 5,5%. Ramalan ini seiring dengan proyeksi Defisit Transaksi Berjalan pada kisaran 2,4 persen terhadap PDB dan inflasi di kisaran 3,8 persen.
IMF juga memprediksi rata-rata pertumbuhan ekonom lima negara terbesar di kawasan ASEAN pada tahun ini stagnan di kisaran 5,3 persen. Sedangkan untuk tahun depan, pertumbuhan ekonomi ASEAN justru turun menjadi 5,2 persen.