Sikap saling peduli merupakan nilai dasar dalam berkoperasi. Ini yang pertama didengar Leo Larantukan dari sang Ketua KSP Kopdit Pintu Yakobus Jano saat mengajaknya bergabung di di kopdit terbesar di Indonesia tersebut.
“Dengan bekerja di Pintu Air sejatinya kita menolong sesama yang notabene orang-orang kecil seperti Nelayan, Petani, Peternak dan Buruh yang seringkali tak terjangkau oleh lembaga keuangan lain. Itulah yang dikatakan Ketua Pintu Air,” ujar Leo yang kini dipercaya sebagai Wakil Ketua Komite Cabang Sidoarjo Kopdit Pintu Air.
Tanpa berpikir panjang, pria kelahiran Larantuka, Flores, NTT 55 tahun lalu itu memutuskan untuk menjadi bagian dari Kopdit Pintu Air sejak 14 Februari 2019. Ia pun bangga bisa menjadi berkat untuk sesama dengan membantu kelompok masyarakat marjinal.
Suami dari drh. Santi Wulandari ini yang sebelumya sudah malang melintang sebagai agen pemasaran asuransi langsung tancap gas mengedukasi anggota. Ini penting dilakukannya agar spirit berkoperasi terinternalisasi di anggota dan calon anggota.
“Mengedukasi anggota Pintu Air menjadi program prioritas saya. Tiada hari tanpa turun ke lapangan, mendampingi petugas lapangan untuk bertemu anggota dan calon anggota),” pungkas Leo, ayah dua anak, yang juga merupakan penulis biografi dan editor buku tersebut.
