BANDUNG—-Koperasi Wirausaha Baru Jawa Barat Sejahtera (WJS) didirikan pada 2015 dengan anggota hanya dua puluh orang. Koperasi ini lahir dari program pencetakan 100.000 Wirausaha Baru Jawa Barat serta dibina langsung oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Jawa Barat.
Salah seorang penggagasnya Kuswandi Taufik merupakan seorang lulusan program WUB angkatan tahun 2015. Dia berinisiatif untuk membangun sebuah koperasi yang anggotanya adalah para wirausaha baru Jawa Barat.
Pada hari Minggu, 28 Februari 2016 koperasi WJS mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) unntuk yang pertama kali di Balai Pelatihan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Dinas KUMKM). Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 50 wirausaha baru Jawa Barat yang berasal dari berbagai Kota dan Kabupaten di Jawa Barat.
Kini Ketua Koperasi WJS dijabat oleh Nelly Melyani dan wakilnya Fitrianti Alia. Kepada sebuah media daerah, dia menyebutkan, setiap anggota mmeiliki simpanan pokok sebesar Rp250 ribu yang dibayar sekali saat dia mendaftar. Sementara untuk simpanan wajib Rp100 ribu per orang
Kini menurut Wakil Ketua WJS Fitrianti Alia jumlah anggota mencapai 395. Dia mengungkapkan, selama ini tantangan yang dihadapi para WUB adalah permodalan. Banyak WUB yang memiliki produk bagus, namun masih kalah dalam penyediaan barang.
“Untuk 2018 ini kami membenahi database dan menggunakan aplikasi berbasis daring (online),” kata Fitri kepada Peluang, Sabtu (4/8/2018).
Koperasi WJS mengadakan kegiatan rutin, yaitu Selasa malam melakuakn sosialisasi pelatihan wirausaha baru dan menyelenggarakan pelatihan perkoperasian untuk anggota.
“Kami juga menyertakan anggota mengikuti seminar berbasis kewirausahaan dan mengikuti pameran,” ujar dia.
Salah satu pameran yang diikut Koperasi WJS-Foto: Dokumentasi WJS.Sejumlah produk yang sudah dimiliki anggota Koperasi WJS mulai produk makanan, kering, siap saji, minuman siap saji dan serbuk, aksesoris, home décor hingga busana muslim.
“Untuk meningkatkan kualitas bisnis dan produk para anggota, divisi Pelatihan siap memberikan fasilitas pelatihan menyeluruh. Pelatihan yang diberikan berupa pelatihan soft skill maupun hard skill, dan tentunya mengundang para pemateri dari akademisi dan praktisi yang ahli di bidangnya,” pungkasnya (Irvan Sjafari)
Salah satu kegiatan pelatihan-Foto: Dokumentasi Koperasi WJS