BANDUNG—Pada masa mendatang Pemerintah Kota Bandung menjalankan program mengatasi masalah sampah dengan cara membentuk sebanyak mungkin cluster atau wilayah dengan sampah nol. Hal itu terungkap dalam kunjungan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial ketika meninjau Kawasan Bebas Sampah (KBS) di RW 09 Kelurahaan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kaler, Senin (13/8/2018).
“Pemkot Bandung akan memperbanyakan Kawasan Bebas Sampah di seluruh kota. Kami akan mendorong agar setiap wilayah membentuk KBS,” ucap Mang Oded, sapaan karibnya.
Dalam kunjungannya Wakil Wali Kota didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, M. Salman Fauzi melihat langsung proses memilah dan mengolah sampah di kawasan tersebut.
Oded juga mengatakan, Pemkot Bandungakan membuat regulasi serta melakukan upaya-upaya mengelola sampah dari hulu ke hilir.
Kawasan Bebas Sampah di Kelurahan Sukaluyu akan menjadi role model bagi wilayah lain. Di kawasan ini, sampah rumah tangga bisa jadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lewat energi biodegester dan pupuk kompos. Termasuk berbagai manfaat lainnya yang diperoleh dari pengelolaan sampah.
“Alhamdulillah di Sukaluyu ini mereka sudah mengelola dan memilah sampah dengan baik. Ini dibuktikan dengan 58 persen warga yang sudah patuh memilah sampah,” puji Mang Oded.
Kawasan Bebas Sampah di Kelurahan Sukaluyu juga melibatkan peran komunitas, yaitu Yayasan Pengembang Biosience dan Bioteknologi (YPBB) dan bermitra dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung.
“Saya berharap ke depannya pengelolaan sampah di kawasan ini jadi contoh bagi wilayah lain. Saya gerakkan nanti wilayah lain untuk bisa mereplikasi pengelolaan sampah di kawasan ini. Tentunya kita akan dorong juga dengan regulasi,” jelasnya.
Kawasan Bebas Sampah, tambah Mang Oded, bisa bersinergi dengan Program Satu Taman Satu RW. “Bukan hanya taman, kantor RW juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah seperti di Kelurahan Sukaluyu ini,” tutur Oded (van).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, M Salman Fauzi pada kesempatan yang sama mengatakan, DLHK berencana memberdayakan petugas Gorong-gorong Bersih (Gober) untuk dapat memilah sampah dari sumbernya.
“Kita ingin penyelesaian sampah ini selesai di sumbernya. Memang membutuhkan kemauan. Petugas Gober akan kita berdayakan untuk memiliki kemampuan memilah sampah,” kata Salman.
Selain pengelolaan sampah, DLHK juga berencana membuat biodegester berbagai skala untuk pemenuhan kebutuhan kewilayahan. “Berdasarkan arahan Pak Wakil, kami berencana membuat biodegester komunal untuk skala RW, kelurahan, dan kecamatan. Kami akan hitung kebutuhannya. Intinya tidak akan sebesar alokasi anggaran dari TPS Ke TPA. Kita akan alihkan secara bertahap dengan cara mengelola sampah dari sumber,” pungkasnya (van).