hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pekan Ketiga April, Indonesia Alami Capital Outflow Terbesar 2025

Pekan Ketiga April, Indonesia Alami Capital Outflow Terbesar 2025
Ilustrasi capital outflow/dok.ist

Peluang News, Jakarta Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar (capital outflow) bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp11,96 triliun dalam periode 14–16 April 2025. Angka ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun ini dan menandai peningkatan tekanan eksternal terhadap stabilitas pasar keuangan nasional.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa aliran keluar terbesar berasal dari pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing sebesar Rp13,01 triliun dan Rp2,24 triliun. Sementara itu, pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencatat arus masuk bersih sebesar Rp3,28 triliun, sehingga total outflow bersih tetap tinggi di angka Rp11,96 triliun.

“Capital outflow pekan ketiga April ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2025,” kata Ramdan dalam keterangannya, Jumat (18/4/2025).

Secara kumulatif sejak awal tahun hingga 16 April 2025, modal asing keluar bersih dari pasar saham mencapai Rp36,86 triliun dan dari SRBI sebesar Rp7,94 triliun. Sementara modal asing yang masuk bersih ke pasar SBN tercatat Rp9,63 triliun.

Meskipun tekanan eksternal meningkat, premi risiko investasi Indonesia menunjukkan perbaikan. Credit default swap (CDS) Indonesia untuk tenor 5 tahun turun dari 111,73 basis poin (bps) pada 11 April menjadi 106,39 bps per 16 April 2025.

Nilai tukar rupiah juga menunjukkan penguatan tipis. Pada Kamis (17/4), rupiah dibuka di level Rp16.810 per dolar AS, sedikit menguat dari penutupan sebelumnya di level Rp16.820 per dolar AS.

Di sisi lain, indeks dolar AS (DXY) mengalami pelemahan ke level 99,38 pada akhir perdagangan Rabu (16/4). Indeks ini mencerminkan kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, termasuk euro dan yen Jepang.

Untuk pasar obligasi, imbal hasil (yield) SBN 10 tahun stabil di level 6,93 persen pada Kamis pagi, sementara yield US Treasury Note 10 tahun menurun ke level 4,277 persen.

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan bauran kebijakan dalam menjaga ketahanan eksternal ekonomi nasional. (Aji)

pasang iklan di sini