hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Korpri Infra Resmi Berdiri

Peluang News, Jakarta-Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi, menyambut baik terbentuknya Koperasi Karyawan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Korpri Infra). Peresmian koperasi ini berlangsung di sela acara International Conference on Infrastructure 2025 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (11/6).

“Sebagai koperasi yang baru berdiri, harapan kami adalah dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan karyawan, kompilator, dan investor,” ujar Budi Arie dalam sambutannya.

Menkop menegaskan bahwa koperasi karyawan di lingkungan kementerian dan lembaga (K/L) harus tetap menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas. “Kami berkomitmen untuk melakukan supervisi yang ketat agar koperasi ini berjalan dengan baik dan mampu memberikan manfaat bagi seluruh karyawan tanpa hambatan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa meskipun terdapat tantangan di beberapa area, Kementerian Koperasi tetap bertekad menjaga integritas dan siap melakukan investigasi bila diperlukan. “Koperasi karyawan harus terus diawasi, dan kami pastikan pemeriksaan dilakukan secara rutin, khususnya setelah tanggal 15 setiap bulan,” katanya.

Menurut data tahun 2024 yang dipaparkan Menkop, jumlah koperasi aktif di sektor infrastruktur cukup signifikan, antara lain: 1.508 koperasi di sektor transportasi dan pergudangan, 217 di usaha konstruksi, 167 di bidang real estate, 161 di sektor air dan limbah, serta 119 di pengadaan listrik dan gas.

Lebih lanjut, Budi Arie menjelaskan bahwa keberadaan koperasi di sektor infrastruktur telah diakomodasi dalam kebijakan nasional. “PP Nomor 7 Tahun 2021 memberi amanat pengalokasian 30 persen infrastruktur publik sebagai ruang promosi dan pengembangan usaha koperasi dan UMKM,” jelasnya. Contohnya, kata dia, seperti partisipasi koperasi di Rest Area Brebes, Terminal Banyuangga Probolinggo, Bandara YIA, serta Pelabuhan Merak dan Bakauheni.

Ia juga menyinggung peran koperasi dalam pembangunan perumahan rakyat, energi baru terbarukan, serta proyek jalan tol dan listrik. “Koperasi dapat menjadi penyedia bahan baku maupun pembiayaan untuk proyek infrastruktur kecil dan menengah, terutama di daerah,” ungkapnya. Sebagai contoh, kerja sama antara Kopel Infrastruktur (anak usaha koperasi karyawan Bulog) dan PT Hutama Karya pada 2017 menjadi model sinergi yang sukses.

“Termasuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang kami dorong untuk mendukung pembangunan ekonomi desa, mulai dari gerai sembako, klinik, simpan pinjam hingga logistik,” sebut Menkop.

Ia berharap koperasi karyawan, termasuk Korpri Infra, bisa terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat. “Semoga kerja sama yang baik dapat terus terjalin demi kemajuan bersama,” ujarnya menutup sambutan.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyambut positif pendirian koperasi tersebut sebagai langkah konkret mendukung pembangunan nasional.

“Pembentukan Korpri Infra ini membuka berbagai peluang pembangunan infrastruktur yang vital bagi pertumbuhan ekonomi dan industri,” jelas AHY. Menurutnya, kolaborasi antara komunitas dan dunia usaha, baik dalam maupun luar negeri, menjadi kunci penting dalam mempercepat pembangunan.

Ia juga menyoroti antusiasme investor yang hadir dalam forum tersebut sebagai tanda bahwa ekosistem investasi infrastruktur Indonesia semakin solid.

“Inisiatif ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih di seluruh Indonesia. Semangat ini harus didukung oleh semua pihak, termasuk kementerian dan lembaga, demi terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” tegas AHY.

Menurut AHY, kreativitas dan adaptabilitas adalah kunci keberhasilan koperasi di era modern. “Kehadiran koperasi di forum internasional seperti ini menunjukkan bahwa koperasi juga berperan penting dalam memajukan sektor infrastruktur nasional,” pungkasnya.

pasang iklan di sini