hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Kopsyah BMI Dorong Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Berkoperasi di Sangiang

Kopsyah BMI Dorong Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Berkoperasi di Sangiang
Kopsyah BMI Dorong Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Desa Berkoperasi di Sangiang/dok.humas

Peluang News, Tangerang – Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) terus berupaya memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Pada Selasa, 7 Januari 2025, Kopsyah BMI kembali melaksanakan sosialisasi desa berkoperasi di Desa Sangiang, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Banten.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga dilaksanakan pada Selasa, 24 Desember 2024, di Kupahandap, Pandeglang. Sosialisasi ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Pantai Indah Kapuk Dua, yang diwakili oleh Rio dari tim manajemen Corporate Social Responsibility (CSR) PIK 2, untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program desa berkoperasi Kopsyah BMI.

Presiden Direktur Koperasi BMI Group sekaligus Direktur Utama Kopsyah BMI, Kamaruddin Batubara, menjelaskan bahwa konsep desa berkoperasi diselenggarakan oleh tim Pemberdayaan Anggota dan Pengembangan Produk Direktorat Bisnis dan Pemberdayaan Kopsyah BMI. Tujuannya adalah agar masyarakat desa dapat mengelola sumber daya mereka secara efisien dan mandiri. Program ini juga menjadi wadah untuk berbagi informasi, pengalaman, serta meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat sekitar.

“Kita hidup untuk makan atau makan untuk hidup?” tanya pria yang akrab disapa Kambara di awal sambutannya.

“Makan untuk hidup. Kalau makan, perlu uang, bukan?” lanjutnya.

Dalam pemaparannya, Kambara menekankan pentingnya usaha yang halal agar kehidupan mendapatkan keberkahan. “Uang yang kita butuhkan harus diperoleh dengan cara yang baik. Bagaimana kita mendapatkan uang akan memengaruhi kehidupan rumah tangga, masa depan anak-anak, serta perilaku kita,” ujarnya.

Kambara berharap, dengan mengutamakan prinsip gotong royong dan kebersamaan, desa berkoperasi dapat menciptakan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berbasis komunitas. “Koperasi itu sederhana: kerja sama, kolaborasi antaranggota yang saling melindungi. Prinsip utamanya adalah jujur, setia kawan, dan kerja keras,” ungkapnya.

Kepala Desa Sangiang, Komarullah, menyambut baik program ini dan berharap dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan keluarga. “Ini adalah kepercayaan luar biasa. Jangan sampai program ini hanya menjadi acara seremonial. Harus ada hasil nyata yang ditinggalkan,” katanya.

Program ini juga meluncurkan Kampung Otak-Otak, yang bertujuan untuk mendukung usaha mikro warga. Kopsyah BMI memberikan bantuan berupa mesin giling daging untuk warga yang memproduksi otak-otak. Produk tersebut rencananya akan dikurasi dan dijual di Aloha PIK 2.

Ada empat program utama yang dijalankan dalam desa berkoperasi di Sangiang:
1. Pengembangan UMKM: Pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk otak-otak.
2. Program BMI Link: Literasi digital bagi masyarakat desa.
3. Program Agribisnis.
4. Kelompok Wanita Tani.

Acara ini turut dihadiri oleh Camat Sepatan Timur, Miftah, serta perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tangerang, Otong Sudrajat. Mereka mengapresiasi inisiatif Kopsyah BMI dalam memberdayakan masyarakat desa.

Hadir pula jajaran manajemen Kopsyah BMI, termasuk Direktur Operasional Sondari, Direktur Bisnis dan Pemberdayaan Casmita, serta beberapa manajer wilayah dan cabang. Demonstrasi produk koperasi, seperti sepeda listrik dan paket umrah, turut meramaikan acara tersebut.

Dengan keberlanjutan program ini, Koperasi Syariah BMI berharap dapat menciptakan perubahan nyata bagi masyarakat Desa Sangiang dan sekitarnya. (RO)

pasang iklan di sini
octa forex broker