Peluang News, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pihaknya (Ditjen Bea dan Cukai) berhasil menggagalkan barang selundupan senilai Rp4,06 triliun.
“Kami melakukan 6.187 tindakan atau penindakan di 100 hari dari kerja Kabinet Merah Putih. Nilai dari barang dan jasa dari tindakan ini Rp4,06 triliun dan potensi kerugian negara yang bisa dicegah Rp820 miliar,” ungkap Menkeu saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/2/2025).
Sri Mulyani mengatakan, penindakan dilakukan terhadap komoditas garmen, tekstil, mesin, barang elektronik, rokok, miras, dan lain-lain.
Sebagai tindak lanjut dari seluruh penindakan itu, kata dia, 2.657 kasus telah ditetapkan sebagai barang dikuasai negara (BDN)/barang milik negara (BMN). Lainnya, 569 kasus telah dilimpahkan ke instansi lain, 120 kasus diselesaikan dengan ultimum remidium, dan 2.841 kasus lagi dalam proses penelitian/penyidikan.
Menurut Menkeu, wilayah penindakan kepabeanan dan cukai terdiri dari pelabuhan (49%), bandar udara (15%), pesisir (10%), dan tempat lain seperti jalan raya, kawasan berikat, dan lainnya (16%).
Sedangkan komoditas terbanyak yang diamankan dalam penindakan sepanjang 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, yaitu rokok, miras, tekstil dan produk tekstil, elektronik, dan kosmetik untuk penindakan impor serta baby lobster, pasir timah, dan rotan untuk penindakan ekspor.
Selanjutnya, Menkeu mengatakan pengawasan kepabeanan dan cukai dituntut untuk terus diperkuat dengan strategi yang adaptif, berbasis teknologi, dan bersinergi dengan berbagai pihak.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan, lanjut mantan Direktur Bank Dunia itu, menerapkan empat strategi untuk menyukseskan pengawasan kepabeanan dan cukai.
Pertama, penguatan pelayanan dan pengawasan. Kedua, penguatan operasi. Ketiga, sinergi pengawasan dengan (APH) aparat penegak hukum.
Keempat, penguatan pemindai kontainer di pelabuhan-pelabuhan utama, seperti penggunaan pemindai kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok yang telah memberikan perbaikan customs clearance dari 0,55 jam menjadi 0,49 jam dan transparansi isi kontainer 100%.
Sri Mulyani menambahkan, ke depannya, Bea Cukai berkomitmen untuk memperkuat operasi pengawasan perairan, penguatan penyidikan khususnya dalam hal penanganan perkara, dan penguatan dukungan operasi kepabeanan dan cukai melalui sinergi operasi perbatasan darat dan laut. []
