MAKASSAR — Lautan masih menyimpan banyak rahasia. Sumber Daya Alamnya masih melimpah, masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia, apalagi bagi negeri yang sebagian besar adalah lautan seperti di Indonesia. Di antara sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan ialah rumput laut (Spinifex littoreus).
Ada banyak rahasia yang terkandung dalam rumput laut. Itu sebabnya hampir 99% warga Tiongkok selain mengkonsumsi rumput laut, mereka juga menggunakan bahan kosmetik rumput laut.
Demikian yang diyakini Ratna Sari, seorang PNS dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan. Perempuan kelahiran Ujung Pandang (sebelum namanya menjadi Makassar) 14 Juli 1977 ini mengaku terinspirasi sejak 2012.
Waktu itu Magister Manajemen Pesisir dan Teknologi Kelautan Universitas Muslim Indonesia Makassar usai mengikuti training of trainer atau TOT yang diadakan oleh KKP Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta.
“Setelah itu saya mulai melakukan uji coba membuat sabun rumput laut. Ternyata gampang-gampang susah. Saya menganggap produk ini salah satu tantangan yang harus saya mampu dan bisa buat dan dengan belajar otodidak. Alhamdulillah akhirnya saya bisa membuat berbagai macam varian sabun rumput laut,” papar Ratna kepada Peluang, Sabtu (23/6/2018).
Dengan bendera CV Bulan Bintang, modal awal Rp5 hingga Rp10 juta, Ratna kemudian memproduksi sabun dari rumput laut di rumahnya di kawasan Monginsidi, Kota Makassar.
Sabun produknya diperkaya dengan bahan alami yang aman digunakan di muka dan seluruh tubuh. Kandungan rumput laut, minyak kelapa murni, minyak zaitun, glukosa dan glyserin yang dipadukan mampu mengangkat kotoran dari kulit dan membuatnya lebih cerah.
“Kelebihan dari produk saya untuk sabun rumput laut dapat mengobati berbagai macam alergi kulit penyakit kulit seperti kusta. Selain itu buat yang bekas operasi dan luka pada kulit serta cacar bisa cepat kering dan sembuh tanpa bekas,” ungkap Ratna.
Pelanggan pertamanya awalnya hanya teman dekat, keluarga dekat ataupun teman medsos. Omzet awalnya antara Rp1-5 juta per bulan. Kemudian Ratna mengembangkan bisnisnya hingga pelanggannya dari Sabang hingga Merauke.
Kini ia memiliki empat karyawan. Awal 2016, produk Ratna mendapatkan sertifikat dari BPOM dan pada 2017 salah satu sabun produknya lolos ke Kemeristek Dikti. Produknya mempunyai 12 varian, dengan harga Rp15 ribu untuk sabun seberat 40 gram.
“Rencana ke depan saya ingin punya perusahaan sendiri dalam bidang produk kosmetik,” tutup Ratna (Irvan Sjafari).