hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Bisnis  

Pasar Tertekan, Laba Matahari Tumbuh 22,5%

Peluang News, Jakarta – PT Matahari Department Store Tbk, pengelola gerai Matahari berhasil menjaga pertumbuhan laba bersihnya sepanjang 2024 kendati menghadapi tekanan dari turunnya permintaan pasar.

Pada 2024, emiten dengan kode saham LPPF itu berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 828 miliar, meningkat sebesar 22,5% dibandingkan dengan laba bersih yang dibukukan pada 2023.

“Meskipun belanja konsumen kelas menengah melambat, pencapaian Matahari pada 2024 menunjukkan dedikasi perusahaan untuk memacu profitabilitas,” ujar CEO Matahari Monish Mansukhani melalui keterangan persnya yang diterbitkan pada akhir pekan ini.

Sepanjang 2024, Matahari harus memangkas 13 gerai yang berkinerja buruk. Ini merupakan bagian dari strategi untuk mengoptimalkan portofolio gerainya. Langkah itu mendorong peningkatan EBITDA sebesar Rp 13 miliar. Di sisi bisnis online, Matahari memperluas ragam produknya dengan menggandeng sejumlah merek konsinyasi, yang berkontribusi sebesar 41% terhadap total bisnis konsinyasi Matahari.

Mansukhani mengungkapkan sembari menyempurnakan strategi untuk 2025, perusahaan tersebut akan terus memprioritaskan penguatan fundamental ekonomi perusahaan dan menyempurnakan produk guna memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Per 31 Desember 2024, Perseroan membukukan total penjualan sebesar Rp 12,3 triliun, turun 2,0% dibandingkan 2023, dengan SSSG menurun sebesar 1,7%. Menurut Mansukhani, situasi tersebut mencerminkan tantangan yang terus berlanjut dalam belanja konsumen, terutama selama musim Lebaran dan pada kuartal keempat.

Meski penjualannya tertekan, margin kotor emiten tersebut membaik menjadi 34,6%, naik dari 34,2% pada 2023, didorong oleh kehadiran produk-produk yang lebih baru. Perbaikan tersebut, bersama dengan efisiensi dalam biaya operasional dan keuangan, membantu mengatasi perlambatan penjualan dan menghasilkan EBITDA sebesar Rp 1,4 triliun. Capaian itu turun 0,9% dibandingkan dengan pada tahun 2023.

Mansukhani mengungkapkan sepanjang 2024, Matahari berfokus pada beberapa inisiatif strategis, termasuk pengembangan merek eksklusif untuk menarik konsumen muda dan modern. Merek SUKO terus berkembang dengan jangkauan di 79 gerai, sementara ZES yang menjadi merek eksklusif terbaru, resmi diluncurkan pada kuartal keempat 2024 untuk menyasar segmen konsumen yang sadar fesyen.

Di tahun 2025, dia menegaskan Matahari tetap berkomitmen menjalankan inisiatif strategis yang adaptif untuk menghadapi kondisi ekonomi yang tidak menentu. Perseroan berencana untuk memperluas koleksi merek eksklusifnya dan mengeksplorasi kategori baru seperti perlengkapan rumah tangga.

Matahari juga akan memperluas gerai format khusus untuk SUKO dan ZES, merasionalisasi dan mengurangi gerai yang berkinerja buruk, serta merenovasi gerai-gerai kategori A tertentu yang memiliki nilai strategis.

pasang iklan di sini
octa forex broker