GCMMF lahir dari militansi para pendirinya dalam melawan penindasan dan kesewenang-wenangan penguasa.
Sebelum 1946 merupakan masa-masa suram bagi peternak susu di India akibat praktik monopoli. Para peternak di Anand, sebuah kota kecil di Gujarat, India Barat dipaksa untuk menyetor susu kepada perusahaan swasta yang ditunjuk pemerintah. Parahnya, perusahaan itu juga bisa menerapkan harga beli susu dengan semena-mena. Praktis, peternak tidak memiliki posisi tawar yang kuat dalam bernegosiasi.
Kondisi tersebut membuat peternak marah. Mereka kemudian menemui Sardar Vallabhbhai Patel, tokoh masyarakat setempat yang kelak menjadi wakil Perdana Menteri pertama India. Atas saran Sardar Patel, peternak diminta untuk mengorganisir perlawanan tanpa kekerasan. Ini sejalan dengan semangat merebut kemerdekaan yang saat itu sedang bergelora di seantero India.
Saran Patel cukup ampuh dimana pada 1946, para peternak melakukan aksi mogok. Peternak kompak untuk tidak menyetor susu kepada perusahaan yang ditunjuk pemerintah. Sebagai langkah lanjutan, mereka pun sepakat untuk membentuk koperasi sebagai wadah perlawanan terhadap praktik monopoli.
Koperasi susu yang di India populer dengan sebutan Amul tersebut berfungsi untuk menampung susu dari anggota dan memasarkannya langsung ke konsumen. Koperasi pertama yang dibentuk di distrik Kaira awalnya hanya memproduksi susu sebesar 247 liter susu yang berasal dari dua desa. Dalam perkembangannya, koperasi ini terus berkembang dan semakin produktif.
Setelah India meraih kemerdekaan dari Inggris, pemerintah pun mengubah kebijakan tata kelola susu agar lebih berpihak kepada peternak atau dikenal sebagai Amul Model. Peredaran susu dilakukan secara bertingkat dimana peternak menyetor susu kepada koperasi susu di tingkat desa, kemudian koperasi ini meneruskannya kepada gabungan koperasi susu (setingkat distributor). Puncak dari rantai distribusi sebelum sampai ke konsumen ada pada koperasi susu tingkat nasional (Gujarat Cooperative Milk Marketing Federation Ltd atau GCMMF).
Kini GCMMF menjadi tumpuan para peternak susu untuk meningkatkan kesejahteraan. Pada awal tahun ini, GCMMF membukukan keuntungan sebesar 292.200 juta rupee atau meningkat 8% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Dengan kinerjanya yang kinclong, kini GCMMF masuk dalam deretan 300 koperasi besar dunia.