Peluang News, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan bahwa Indonesia sudah menjadi negara ekonomi besar, sehingga jangan lagi hanya menjadi pasar tapi harus menjadi tujuan investasi.
Untuk itu, kata Erick, harus didorong dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Indonesia tidak ingin hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain.
“Kita ini sudah jadi ekonomi terbesar, dan saya meminta swasta atau investasi asing, kalau misalnya berinvestasi di Thailand satu, ya di Indonesia mesti tiga.
Indonesia jangan hanya dijadikan market, lalu investasi dibawa ke luar negeri, diinvestasikan di negara lain, lebih baik jangan,” kata Erick di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Dia mengaku terus mendorong BUMN meningkatkan kolaborasi dengan UMKM, swasta, maupun investor luar negeri secara transparan dan profesional, terutama di sektor ekonomi digital.
Erick mengingatkan pula potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030.
“Saya juga mengetuk private sector atau foreign investment yang percaya market Indonesia. Jangan setengah-setengah berinvestasi di Indonesia, apalagi membandingkan Indonesia dengan Thailand, Malaysia, Singapura, itu salah besar,” kata dia, menandaskan.
Menteri BUMN tersebut mengungkapkan, Indonesia juga diproyeksikan akan masuk dalam 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2029 dan lima besar dunia di 2045. Dia ingin memastikan pertumbuhan ekonomi harus berdampak terhadap pemerataan.
BUMN, kata dia, harus memastikan ada kolaborasi yang saling menguntungkan. Ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia.
“Kita tidak anti investasi, tapi kita mau komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia, sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, dan tumbuhnya pelaku UMKM yang baru,” tutur Erick, mengakhiri. []