hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Benahi Bisnis Tingkatkan Partisipasi Anggota

Mengembangkan berbagai usaha yang memberi nilai tambah ekonomi anggota  jadi komitmen kuat pengurus  Koperasi Awak Pesawat Garuda Indonesia (Koapgi) dalam menyasar peluang bisnis tahun 2018. Upaya meningkatkan partisipasi anggota 

MENINGKATKAN layanan terbaik bagi anggota melalui pengembangan usaha jadi komitmen pengurus Koapgi saat membeberkan program kerja tahun 2018. Selain menambah plafond usaha simpan pinjam yang jadi kebutuhan utama anggota, Koapgi bertekad mencari terobosan usaha yang diharapkan memberi nilai tambah bagi ekonomi anggota. “Target kami ke depan adalah menambah jumlah anggota melalui program usaha menguntungkan, dan juga penawaran tingkat bunga simpan pinjam yang lebih kompetitif,” kata  Ketua Koapgi Rimond Barkah Sukandi dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke XVI yang digelar Kamis (3/5/18) di Gedung Serba Guna Garuda Maintenance Facility (GMP) Bandara Soekarno Hatta.

RAT yang dihadiri sekitar 300 anggota itu dibuka oleh Pelaksana Tugas Deputi Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Untung Tri Basuki. Hadir pada kesempatan itu perwakilan  PT Garuda Indonesia Tbk, Sekjen Dekopin Neddy Rafinaldi dan Duta Masyarakat Koperasi Tubagus Dedi ‘Miing’ Gumelar.

Kendati pelaksanaan RAT agak terlambat dari biasanya, namun kegiatan ini, kata Rimond tetap harus digelar karena selain merupakan hak anggota untuk mengetahui kinerja koperasi selama setahun berselang, juga merupakan kententuan yang sudah diamanatkan dalam UU Perkoperasian. Dia mengakui terdapat sejumlah penurunan kinerja sepanjang tahun 2017 lantaran pengurus masih disibukkan oleh pembenahan organisasi yang sempat mengganggu jalannya usaha.

“Alhamdulillah tahun ini permasalahan internal organisasi sudah dapat kami selesaikan melalui jalur hukum, kami sudah bisa bekerja normal kembali, dan tekad yang pertama adalah menambah jumlah dan partisipasi anggota, “tutur Rimond.

Yang menggembirakan, sambung Rimond lagi,  anggota dapat menerima pertanggungjawaban yang disampaikan pengurus karena memahami situasi internal yang memang tidak mudah diatasi.  RAT juga memberi mandat untuk menyelesaikan permasalahan permasalahan internal yang menyangkut tentang karyawan dan keanggotaan maupun masalah hukum.

Mengacu pada kinerja kuangan sepanjang tahun 2017, Rimond mengatakan aset koperasi mengalami penurunan dari Rp195,035 miliar di tahun 2016 menjadi Rp172,127 tahun 2017. Sehingga perolehan SHU pun turun tipis dari Rp 4,241 miliar menjadi Rp4,070 miliar.  Penurunan SHU antara lain karena kebijakan dari induk perusahan yang membatasi plafon pinjaman dari semula 60% menjadi 40%.

Upaya mendongkrak kinerja Koapgi agar kembali bertaji, selain melakukan terobosan usaha, pengurus juga tengah menyesuaikan dan membenahi status kelembagaan Koapgi dalam kluster koperasi nasional agar mampu bersaing di tingkat yang lebih tinggi lagi. Hal itu dimungkinkan berdasar Peraturan Menteri (Permen) Koperasi dan UKM Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Kelembagaan Koperasi.  (Irm)