JAKARTA — Pengalaman adalah guru yang paling baik untuk kehidupan. Ungkapan ini pas menggambarkan perjalanan karir politik Ketua DPR Bambang Soesatyo. Pria yang karib dipanggil Bamsoet ini menempa kepemimpinannya, mulai dari senat mahasiswa, HMI. Selain itu pria kelahiran 10 September 1962 ini mempelajari kewirausahaan di HIPMI, kemudian mematangkannya di Kadin dan Ardin.
“Saya belajar memahami kebangsaan di KNPI, belajar sosial kemasyarakatan di KAHMI dan akhirnya mengembangkan karir politik di Golkar,” ujar Bamsoet dalam sambutannya sebagai tuan rumah acara buka puasa bersama dengan pengurus Golkar, Kosgoro, Kadin, Ardin, KAHMI, HIPMI,HMI, Pemuda Pancasila, Perbakin hingga komunitas penggemar motor besar beberapa waktu lalu.
Bamsoet mengungkapkan hal itu ketika dia dinilai mampu menaikan citra parlemen di mata masyarakat. Survei Charta Politika beberapa waktu lalu menyebutkan 49,3 persen responden menyatakan sikap optimis terhadap kepemimpinan Bamsoet.
“Saya mendorong peningkatan program legislasi, mencari penyelesaian masalah RUU yang macet. Di antara yang sudah diselesaikan ialah RUU Terorisme setelah macet dua tahun, kami bisa selesaikan dan akhirnya disahkan menjadi Undang-undang. Dalam waktu dekat ini kita akan punya pengganti KUHP peninggalan Belanda, yaitu Kitab UU Pidana Nasional yang baru,” ujar Bamsoet.
Selain itu di bawah kepemimpinannya, DPR membuat MoU dengan KPK agar kawan-kawannya di DPR bisa melaporkan LHKPN-nya. Begitu juga dengan Dirjen Pajak, agar anggota DPR bisa melaporkan pajaknya.
Inovasi lain yang dilakukan DPR kini aplikasi yang disebut DPR NOW. Lewat aplikasi ini masyarakat bisa mengakses dan mengikuti kegiatan DPR melalui ponsel cerdasnya. Mereka yang ingin menyampaikan aspirasinya tidak perlu datang jauh-jauh ke Gedung DPR , tetapi cukup menggunakan aplikasi ini. Inovasi ini dilakukan untuk membangun program parlemen yang modern dengan memperkuat transparansi dan digitalisasi.
“Ini bukti kreativitas DPR menghadapi era revolusi industri 4.0. Dengan kemudahan teknologi ini maka kualitas demokrasi makin meningkat, hingga akhirnya mendorong kemakmuran dan kesejaterahan,” pungkas Bamsoet. (van)