USIA pakai tanggul laut yang tengah dibangun di pesisir Jakarta Utara bisa 50-100 tahun.Pembangunan pengaman pantai atau tanggul laut Tahap II di Muara Baru dan Kalibaru tersebut menggunakan tiang pancang struktur beton dengan mutu K600. Tahap II terdiri atas dua paket, yakni Paket 1 berlokasi di Kelurahan Muara Baru (Pluit), Penjaringan, Jakarta Utara sepanjang 2,3 km dan Paket 2 di Kelurahan Kali Baru, Cilincing, sepanjang 2,2 km.
“Paling tidak tangul itu bertahan 50 sampai 100 tahun, kalau tidak terjadi (hal-hal yang) di luar perencanaan. Karakteristik K600 ini mampu menahan beban 600 kg/100 cm²,” kata ujar Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane/BBWSCC, T. Iskandar.Pembangunan tanggul di kedua lokasi menggunakan tiang pancang beton bulat “spun pile” khusus dengan diameter 1,2 meter, panjang 24 m, ketebalan 15 cm dan berat 28,7 ton/batang.
Selain itu, beton mutu K600 ini menggunakan semen tipe 5, yang dikhususkan untuk struktur di daerah asin atau air laut. Material ini diangkut dari Lampung menggunakan tronton berkapasitas 60-65 batang beton.
Khusus tanggul laut di Kalibaru, BBWSCC telah membangun percontohan tanggul laut sepanjang 100 meter.Di situ dilengkapi dengan jalur inspeksi untuk pejalan kaki, jalur sepeda, dermaga apung dan ruang terbuka hijau seluas 3.000 meter.”Kondisinya disesuaikan dengan fungsi pesisirnyaMisalnya, kalau di Priok itu daerah dermaga, akan berbeda dengan di Ancol yang disesuaikan dengan tanggul wisata,” ujarnya.
Menurut dia, pengamanan pantai dengan tanggul laut selain untuk mengendalikan penurunan permukaan tanah, juga mengendalikan banjir rob yang terjadi pada musim tertentu di bagian utara Jakarta.●