Peluang News, Jambi – Eksportir kini mulai melirik potensi pinang muda di Provinsi Jambi guna memenuhi permintaan dari berbagai negara tujuan.
“Tak hanya pinang kupas atau pinang tua, kini pinang muda juga mulai diminati eksportir,” ujar Kepala Seksi Ekspor Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi, Ari Ridho, di Jambi, Senin (17/2/2024).
Permintaan ekspor pinang dari Jambi kini tidak hanya datang dari India dan Pakistan, tetapi juga mulai menarik perhatian Vietnam dan China, terutama untuk pinang muda.
Dua daerah penghasil pinang terbesar di Jambi, yakni Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur, mengalami peningkatan permintaan ekspor, yang turut mendongkrak harga jual pinang.
“Dengan bertambahnya negara tujuan ekspor dan meningkatnya permintaan, harga pinang pun semakin membaik, sehingga pasar ekspor kembali bergairah,” tambah Ari.
Saat ini, harga pinang di tingkat petani mencapai Rp19 ribu per kilogram, naik signifikan dibandingkan tiga tahun terakhir, di mana harga sempat anjlok di bawah Rp5.000/kg. Kondisi ini membuat banyak petani kembali bersemangat mengelola kebun mereka.
Ari juga mengimbau eksportir untuk menggunakan pelabuhan di Jambi, seperti Pelabuhan Talang Duku dan Pelabuhan Muara Sabak, guna memastikan aktivitas ekspor tercatat di provinsi tersebut.
“Kami mengajak pelaku usaha untuk mengurus dokumen bea cukai, karantina, dan dokumen pendukung lainnya di Jambi agar ekspor tercatat secara resmi,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, nilai ekspor sektor pinang pada tahun 2024 mencapai 43,6 juta dolar AS, sedikit menurun dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 49,6 juta dolar AS. Namun, dengan meningkatnya permintaan pinang muda, prospek ekspor ke depan diprediksi semakin cerah. (Aji)
