Jumlah pemudik diproyeksikan Kemenhub turun 24,33% menjadi 146,48 juta jiwa. Dampaknya, pada penurunan perputaran uang menjadi sekitar Rp 137,975 triliun. Penyebabnya, antara lain faktor ekonomi, tahun ajaran baru, PHK, dan penurunan daya beli masyarakat. Stimulus untuk menjaga daya beli masyarakat diberikan berupa THR bagi pengemudi transportasi daring, diskon tiket pesawat domestik, diskon tarif tol, dan operasi pasar.
Perputaran uang saat lebaran Idul Fitri 2025 diprediksi akan lebih rendah dibanding tahun lalu. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan kondisi Lebaran pada 2024 berbeda dengan tahun ini. “Tahun lalu ada pemilu. beda event, base-nya tahun kemarin lebih tinggi,” kata Airlangga saat ditemui pers di Gedung Kemenko Perekonomian (21/3).
Kementerian Perhubungan memproyeksikan sebanyak 146,48 juta jiwa akan melakukan pergerakan selama libur Lebaran 2025. Angka pemudik ini turun 24,33% dibandingkan hasil survei libur Idulfitri tahun lalu sebanyak 193,6 juta orang.
Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idulfitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur Lebaran 2025 diprediksi hanya mencapai Rp137,975 triliun, turun 12,28%.
Jika rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta (naik 10% dari tahun lalu), maka potensi perputaran uang diprediksi Rp137,98 triliun. Penurunan ini bisa karena kondisi ekonomi. Masyarakat cenderung berhemat mengingat dalam beberapa bulan ke depan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah. Belum lagi maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan daya beli masyarakat.
Berbagai stimulus di tengah pencairan THR (Tunjangan Hari Raya) pada tahun ini tidak hanya dirasakan oleh para ASN (aparatur sipil negara) atau pekerja formal swasta. Pemerintah bahkan mengimbau perusahaan operator transportasi daring untuk memberikan THR bagi para pengemudinya.
Sejumlah kebijakan insentif diperkenalkan pemerintah untuk mendorong konsumsi masyarakat selama Ramadan, antara lain dengan diskon tiket pesawat domestik hingga 14% melalui insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTP. Pemerintah juga menyiapkan diskon tarif tol 20% di jalur mudik utama. Program lainnya juga disiapkan mencakup pariwisata mudik Lebaran bersama BUMN dan operasi pasar guna menstabilkan harga pangan.●