hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

MenKopUKM: Trade Forum Luar Negeri Memperluas Peluang Pasar UMKM Indonesia

MenKopUKM: Trade Forum Luar Negeri Memperluas Peluang Pasar UMKM Indonesia/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menilai bahwa Trade forum yang digelar di luar negeri terbukti dapat memperluas peluang pasar ekspor bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) di Indonesia.

Hal ini dikarenakan, menurutnya, hal tersebut dapat membantu UMKM dapat meningkatkan skala usahanya ke kelas yang lebih tinggi.

Dia menjelaskan, Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) sendiri sejauh ini twlah menggandeng sejumlah pihak terkait berupaya menggelar trade forum karena potensial menjadi wadah untuk membuka akses pasar bagi UMKM lokal hingga ke pentas global.

“Adapun salah satu yang belum lama dilakukan yakni trade forum di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu negara pasar ekspor Indonesia yang terus meningkat dalam lima tahun terakhir dengan rata-rata ekspor mencapai 9,89 persen,” ungkap Teten dalam keterangan resminya, Sabtu (21/9/2024).

“Peluang tersebut kemudian ditangkap oleh KemenKopUKM yang berupaya mempertemukan pelaku UMKM tanah air dengan buyer di AS, hingga mencatatkan potensi ekspor sebesar Rp7 miliar melalui ajang Trade Forum yang bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Washington DC beberapa waktu lalu,” tambahnya.

Selain itu, ia juga hsdir dalam acara yang mengambil tema ‘Expanding Indonesia’s MSMEs in the US Market’ yang dihadiri oleh 120 peserta luring dan 50 peserta daring, terdiri dari pelaku UMKM Indonesia, asosiasi bisnis di AS, hingga buyer potensial.

Dia menyampaikan, keberhasilan ini menjadi gambaran betapa besarnya potensi akses pasar di AS bagi UMKM Indonesia. Ini sekaligus menjadi bukti bahwa produk kita memiliki kualitas kelas dunia dan dapat diterima di pasar global.

“Bahkan, potensi ekspor tersebut berhasil dicatatkan 13 UKM yang difasilitasi oleh KemenKopUKM, mulai dari sektor fesyen dan furnitur dengan potensi transaksi terbesar, hingga sektor makanan dan minuman, serta startup,” tutur Teten.

“Tak hanya itu, sejumlah business matching juga difasilitasi dalam kegiatan ini, mulai dari produk kopi, makanan dan minuman, fesyen, alas kaki, sipices, hingga home decor,” imbuhnya.