Peluang News, Jakarta=Industri kerajinan nasional kembali mencatat capaian membanggakan di kancah internasional. CV Palem Craft, pelaku industri kecil dan menengah (IKM) asal Kabupaten Bantul, Yogyakarta, resmi mengekspor produk dekorasi rumah ke Belanda dengan nilai transaksi mencapai USD 20.596 atau setara Rp346 juta.
Produk yang diekspor meliputi lampu, cermin, dan beragam home decor berbahan alami dan ramah lingkungan. Ekspor ini menjadi bukti bahwa sektor kerajinan dalam negeri memiliki daya saing tinggi serta kontribusi nyata terhadap perekonomian nasional.
“Pelepasan ekspor ini merupakan simbol keberhasilan IKM dalam menembus pasar global. Kami memberikan apresiasi kepada CV Palem Craft atas pencapaiannya,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangannya di Jakarta.
Reni menjelaskan, sepanjang 2024, nilai ekspor industri kerajinan Indonesia mencapai USD 679 juta, dengan negara tujuan utama seperti Tiongkok, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda. Untuk mendukung pertumbuhan tersebut, Kementerian Perindustrian secara konsisten memberikan akses promosi melalui pameran internasional serta melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pelaku IKM di berbagai daerah.
Salah satu bentuk fasilitasi tersebut adalah keikutsertaan CV Palem Craft dalam Pameran Ambiente 2025 yang akan digelar di Messe Frankfurt, Jerman, pada 7–11 Februari 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu strategi Kemenperin untuk membuka jalur pasar global bagi IKM unggulan Indonesia.
“CV Palem Craft menjadi contoh bagaimana identitas produk, kualitas, serta keunikan desain bisa menjadi modal untuk menembus pasar ekspor. Kami terus berkomitmen memberikan akses dan pelatihan bagi IKM agar mereka semakin percaya diri di pasar internasional,” kata Direktur IKM Kimia, Sandang dan Kerajinan, Budi Setiawan.
Menurut Budi, CV Palem Craft telah dilengkapi sejumlah sertifikasi penting, seperti ISO 9001:2008, Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), BSCI, SAA, hingga Underwriters Laboratories (UL), yang semakin mengukuhkan kredibilitasnya di pasar global.
Selain fokus pada ekspor, CV Palem Craft juga berperan besar dalam pemberdayaan masyarakat. Saat ini, perusahaan mempekerjakan 40 orang secara tetap dan menggandeng lebih dari 500 perajin saat permintaan meningkat. Mereka juga bermitra dengan petani lokal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga luar Pulau Jawa untuk pengadaan bahan baku.
Deddy Effendy, pemilik CV Palem Craft, menjelaskan bahwa produknya menggabungkan desain kontemporer dengan kearifan lokal, menggunakan bahan-bahan alami seperti bambu, biji mahoni, pisang, lidi, hingga limbah organik yang jarang dimanfaatkan.
“Kami percaya bahwa bahan sederhana bisa menjadi barang bernilai tinggi jika diolah dengan desain yang tepat dan keberlanjutan sebagai prinsip utama,” ujar Deddy.
Keberhasilan CV Palem Craft menembus pasar Eropa menjadi inspirasi bagi pelaku IKM lainnya bahwa industri kerajinan Indonesia tak hanya memiliki potensi besar, tetapi juga layak bersaing di panggung dunia.