Peluang News, Jakarta – Tindak kejahatan korupsi masih marak terjadi di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto yang belum genap sebulan menjabat sejak dilantiknya pada 20 Oktober lalu mengakui hal tersebut.
Prabowo mengatakan korupsi yang masih marak terjadi tersebut seolah-olah dinormalisasi oleh sebagian orang.
Indonesia, kata Presiden, merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam. Tetapi masih banyak rakyat Indonesia yang belum bisa menikmati hasil pengelolaan kekayaan alam itu akibat korupsi.
“Di tengah kekayaan kita, masih banyak kebocoran-kebocoran, kita harus akui bahwa korupsi masih terlalu banyak dan seolah-olah diterima menjadi kondisi sehari-hari,” kata Prabowo di Denpasar, Bali, Minggu (3/11/2024).
Presiden juga mengaku merasa heran dengan sebagian orang yang masih sinis apabila ada pihak yang ingin serius memberantas korupsi.
“Kalau ingin memperbaiki, kita bilang harus hentikan korupsi. Malah ada yang mengatakan sudah lah tidak mungkin karena sudah terlalu parah. Ini yang harus kita lawan sikap menyerah, sikap kalah terhadap ketidakbaikan,” ujarnya.
Presiden Prabowo mengingatkan Indonesia bisa menjadi negara besar apabila hasil kekayaan alamnya dikelola dengan baik.
“Kita mengerti bahwa keserakahan ini membawa ketidakbaikan kepada banyak orang. Karena itu, saya bertekad untuk berusaha sekeras mungkin mengadakan perbaikan,” kata Presiden Prabowo Subianto, menegaskan. []