Peluang News, Jakarta – Pemerintah perlu menyiapkan mitigasi kenaikan harga pangan bila tetap melanjutkan wacana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12%.
Pendapat tersebut dikemukakan Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/11/2024).
“Yang penting adalah mitigasi dampak PPN 12% kepada kelompok menengah ke bawah, terutama dampak kenaikan harga pangan, di mana konsumsi kelas bawah secara rasio itu memang terhadap makanan lebih tinggi,” ujar Andry.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil temuan Mandiri Spending Index, alokasi belanja kelompok menengah ke bawah terhadap makanan dan minuman meningkat signifikan, dari 10% pada tahun lalu menjadi 22% pada tahun ini.
Salah satu faktor yang mendorong yaitu kenaikan harga pangan, seperti beras, yang membuat masyarakat lebih mengutamakan belanja untuk kebutuhan pokok.
Di sisi lain, segmen menengah ke atas relatif memiliki keleluasaan terhadap alokasi belanja. Selama beberapa tahun terakhir, pasar obligasi, pasar ekuitas, maupun harga emas relatif stabil.
Kondisi tersebut mengindikasikan segmen menengah ke atas cenderung lebih tahan terhadap dampak kenaikan PPN.
“Jadi, kelompok menengah ke atas itu sebenarnya masih punya keleluasaan. Maka dampak dari kenaikan PPN itu memang perlu dilihat untuk kelompok menengah bawah,” kata Andry.
Bila kebijakan PPN 12% tetap diimplementasikan, dia memprediksi akan terjadi efek inflasi yang lebih besar terhadap segmen menengah ke bawah.
Karena itu, pemerintah perlu menyiapkan berbagai upaya bantalan, seperti subsidi perlindungan sosial (perlinsos) hingga mitigasi kenaikan harga pangan.
“Perlu disiapkan ekspansi bansos atau perlinsos, atau subsidi yang diperlebar untuk kelas menengah,” tutur dia. .
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengutarakan rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% pada 1 Januari 2025 bakal tetap dijalankan sesuai mandat Undang-Undang (UU).
Dia mengatakan APBN harus dijaga kesehatannya, dan pada saat yang sama, juga mampu berfungsi merespons berbagai krisis. []