hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menaker: Instruktur Harus Adaptif

Peluang News, Jakarta-Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong penguatan sumber daya manusia melalui pelatihan vokasi, salah satunya lewat penyelenggaraan Training of Trainers (TOT) Smart System yang digelar secara daring. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, pada Senin (16/6/2025).

“Instruktur adalah ujung tombak dalam mencetak tenaga kerja yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri,” tegas Menaker dalam sambutannya. Ia menekankan pentingnya peningkatan kapasitas para instruktur agar tidak tertinggal oleh perkembangan industri.

“Kita semua harus berkembang. Tidak boleh ada instruktur yang ilmunya sama seperti 10 tahun lalu. Instruktur harus adaptif dan terus mengembangkan diri agar mampu memberikan pelatihan yang relevan,” ujar Yassierli.

Menurutnya, pelatihan vokasi harus bersifat praktis, singkat, dan tepat sasaran, agar benar-benar menjawab kebutuhan industri yang cepat berubah. Ia juga menyoroti tiga tantangan utama dalam pelatihan vokasi: efektivitas, skala, dan dampaknya terhadap pengangguran.

“Apakah kurikulum kita sudah sesuai dengan kebutuhan industri? Apakah pelatihan mampu menjangkau peserta secara luas? Dan yang paling penting, apakah pelatihan ini bisa benar-benar menekan angka pengangguran?” katanya.

Yassierli menegaskan bahwa pelatihan vokasi bukanlah kegiatan formalitas. “Pelatihan bukan sekadar untuk mengisi waktu luang dan mendapatkan uang saku. Kita ingin pelatihan ini benar-benar membuka kesempatan yang setara dan memberikan dampak nyata bagi semua,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Latihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas), Agung Nur Rohmat, menjelaskan bahwa TOT Smart System bertujuan meningkatkan kompetensi instruktur agar mampu menghadapi tantangan dunia kerja berbasis digital.

“Acara ini bertujuan menyiapkan instruktur yang adaptif, inovatif, serta mampu merancang dan mengembangkan pelatihan di bidang teknologi digital,” ujar Agung.

Pelatihan ini berlangsung selama 14 hari, dari 16 hingga 30 Juni 2025, dan diikuti oleh 280 peserta dari 21 Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) di lingkungan Ditjen Binalavotas.

Agung memaparkan bahwa pelatihan terbagi dalam dua kategori, yaitu Smart Creative IT Skill yang meliputi content creator, web development, generative AI, dan social media optimization, serta Smart Operation yang mencakup IoT, business intelligence, data science, dan data analysis.

pasang iklan di sini