hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Profil  

Membangun Naluri Bisnis Sejak Usia Dini

Peluang News, Jakarta – Sosok Ekawati Rahayu Putri mungkin kini dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang kosmetik dan properti. Namun siapa sangka, perempuan kelahiran Gunung Kidul, 26 Februari 1992 ini, telah merintis usaha sejak duduk di bangku SMP.

“Sejak dari SMP saya mulai mengenal dunia usaha dengan menjual susu kedelai, dan berlanjut hingga kuliah S2 di Bogor, saya jualan kerudung secara online,” ujar Ekawati, lulusan Magister Manajemen Bisnis dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Perjalanan bisnisnya terus berkembang. Berawal dari menjadi konsumen produk kecantikan, ia melihat peluang besar di sektor tersebut. “Saya resmi menjadi distributor mendatangkan produk-produk dari luar negeri seperti Korea hingga Eropa untuk dipasarkan di Indonesia,” tuturnya.

Brand kosmetik Curenex dan bisnis properti melalui Jiva Commercial menjadi dua lini usaha yang kini dia kelola di bawah naungan PT Cawandra Jaya Indonesia dan PT Jeca Karya Bersama.

“Saya tidak mau bergantung pada satu bidang usaha. Karena itu, saya melakukan diversifikasi ke sektor properti,” tegas Ekawati. Kini, ia sedang menggarap proyek 36 unit ruko SOHO di Sentul, vila di Canggu Bali, serta properti lain di Yogyakarta.

Tak hanya ekspansi proyek, Ekawati juga terus memperkuat strategi pemasaran dan distribusi. “Kami akan memperbanyak sales di berbagai daerah, memberikan promo menarik, serta mendesain diferensiasi produk sesuai target market,” ujarnya.

Menurutnya, kualitas produk dan kekuatan merek menjadi kunci dalam menghadapi persaingan pasar. “Persaingan sekarang makin ketat dengan perang harga. Maka saya menambah kekuatan brand dan menggandeng produk overseas yang punya kualitas dan nama baik,” ungkapnya.

Meski bergerak dalam dunia bisnis modern, Ekawati tetap memegang teguh nilai-nilai budaya Jawa. “Dalam budaya Jawa, perempuan harus pintar di dapur, pupur, dan kasur. Dia harus bisa memberi best service,” katanya sambil tersenyum.

“Setiap bisnis itu seperti tarian dan tembang. Di setiap ketukan ada wiraga dan wirama. Unggah-ungguh serta sopan santun baik dalam ucapan maupun perilaku adalah nilai pembeda yang harus dijaga,” imbuhnya.

Ekspansi Lewat Organisasi

Dalam mengembangkan jaringan bisnis, Ekawati juga aktif di organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) wilayah DIY. Ia bergabung sejak 2021 dan kini menjabat sebagai Ketua Umum BPD HIPMI DIY periode 2025–2028.

“Saya tertarik masuk HIPMI karena melihat banyak peluang, mulai dari relasi hingga kolaborasi dalam bisnis,” jelasnya.

Bagi Ekawati, HIPMI bukan hanya tempat bertukar kartu nama, tetapi wadah untuk membangun komunitas wirausaha yang kuat. “HIPMI menyediakan jaringan, pengetahuan, sumber daya, dan representasi yang sangat penting bagi pengusaha muda,” kata Ekawati.

Sebagai ketua umum, ia menargetkan HIPMI DIY menjadi organisasi yang berdaya saing nasional. “Kami ingin memberikan manfaat bagi anggota dan masyarakat, khususnya di bidang UMKM, pertanian, dan kawasan industri,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM dan mendorong semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda. “Kami ingin membangun komunitas wirausaha yang solid dan berbasis potensi lokal Yogyakarta,” tandasnya.

Dengan semangat pantang menyerah dan filosofi hidup “setiap ada usaha dan keyakinan pasti selalu ada jalan”, Ekawati terus mengukir jejak sebagai inspirasi bagi generasi pengusaha muda Indonesia.

pasang iklan di sini