hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Maybank Indonesia Bukukan Laba Rp1,3 triliun

PeluangNews, Jakarta — Maybank Indonesia berhasil membukukan Laba Sebelum Pajak (PBT) sebesar Rp1,30 triliun pada triwulan III 2025, naik 53,9% pada periode yang sama tahun lalu. Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Nonpengendali (PATAMI) meningkat 77,3% menjadi Rp989 miliar.

Peningkatan PBT dan PATAMI pada sembilan bulan 2025 ini didukung oleh pendapatan operasional yang menguat, pengendalian beban overhead, serta penurunan biaya provisi.

Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, mengatakan kinerja top-line Maybank Indonesia pada sembilan bulan 2025 terus menguat. Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit yang berkelanjutan pada segmen-segmen utama, peningkatan pendapatan operasional, dan pengelolaan biaya yang disiplin.

“Melalui portfolio rebalancing, kami menyelaraskan kembali fokus bisnis Bank sejalan dengan strategi super growth, dengan tujuan memberikan nilai berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan,” ujarnya melalui keterangan tertulis.

Untuk itu, Bank tersebut akan memperkuat segmen utama, khususnya wealth, otomotif, UKM, dan korporasi lokal besar, yang terus menunjukkan pertumbuhan dan ketahanan solid di tengah kondisi kredit yang ketat.

Per triwulan III 2025, Maybank Indonesia membukukan pertumbuhan pendapatan bunga 3,2%, ditopang oleh peningkatan imbal hasil terhadap loan average balance dan portofolio surat berharga, serta penerapan pricing yang disiplin. Beban bunga tetap tinggi sehubungan dengan komposisi dana mahal yang lebih besar, sehingga Pendapatan Bunga Bersih (NII) naik 0,8% menjadi Rp5,37 triliun. Marjin Bunga Bersih (NIM) tertekan 16 bps Y-o-Y menjadi 4,3% pada sembilan bulan 2025.

Pendapatan nonbunga (NOII) meningkat 10,7% menjadi Rp1,58 triliun, didukung utamanya oleh pendapatan Global Markets (GM) yang naik signifikan sebesar 618,3% menjadi Rp300 miliar yang disumbang dari perdagangan valas dan efek. Secara keseluruhan, gross operating income meningkat 2,9% menjadi Rp6,95 triliun.

Maybank Indonesia terus memperluas portofolio kredit segmen utama yakni UKM, korporasi lokal skala besar dan ritel. Berkat upaya ini, kredit ritel dan nonritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 7,8% menjadi Rp86,05 triliun.

Kredit CFS Nonritel naik 10,1% menjadi Rp38,43 triliun, didukung pertumbuhan kredit komersial (Business Banking) sebesar 18,5%, diikuti kredit SME+ yang tumbuh 6,4%, dan Retail SME (RSME) yang naik 4,3%.

Kredit CFS Ritel meningkat 6,1% menjadi Rp47,62 triliun, didukung pertumbuhan sebesar 9,6% pada pembiayaan otomotif, 2,4% pada kredit konsumer (Kartu Kredit dan KTA), serta 2,1% pada kredit pemilikan rumah (KPR).

Kredit segmen Global Banking (GB) untuk Korporasi Lokal Skala Besar terus mempertahankan momentum pertumbuhan yakni sebesar 7,7% menjadi Rp11,88 triliun. Bank menerapkan strategi rebalancing pada portofolio GB sehubungan dengan low-yielding corporate loans yang turun 29,8%, sehingga total kredit GB turun 19,3%.

Sejalan dengan rebalancing, total kredit yang disalurkan Bank mengalami penurunan sebesar 1,6% menjadi Rp120,42 triliun. Namun demikian, total kredit ini telah ditopang oleh kinerja segmen CFS ritel dan nonritel yang kuat.

 

 

 

pasang iklan di sini