hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Dari 2 Jadi 28 Unit: Kisah Sukses Margaretha Kembangkan Usaha Tenda Jadi Berkat Pinjaman KSP Kopdit Pintu Air

Margaretha Ina Kii (50) tak pernah menyangka bahwa usaha sewa tenda miliknya, yang dimulai hanya dengan dua unit di tahun 2013, kini telah berkembang pesat menjadi 28 unit.
Margaretha Ina Kii (50) tak pernah menyangka bahwa usaha sewa tenda miliknya, yang dimulai hanya dengan dua unit di tahun 2013, kini telah berkembang pesat menjadi 28 unit.

PeluangNews, NTT-Margaretha Ina Kii (50) tak pernah menyangka bahwa usaha sewa tenda miliknya, yang dimulai hanya dengan dua unit di tahun 2013, kini telah berkembang pesat menjadi 28 unit.

Kunci dari transformasi bisnis kecil ini, menurutnya, adalah dukungan yang konsisten dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kopdit Pintu Air cabang Weetabula, Kabupaten Sumbawa Barat Daya, NTT.

Margaretha, yang telah menjadi anggota KSP Pintu Air sejak 2015 lalu, telah mengajukan pinjaman sebanyak empat kali. Pengajuan terbarunya kini bahkan mencapai Rp100 juta, yang akan digunakan untuk pengembangan usahanya lebih lanjut.

“Itu sangat membantu saya untuk pekerjaan saya di lapangan sebagai usaha kecil,” ujar Margaretha saat berbagi ceritanya.

Ia mengakui sangat bersyukur bisa mendapatkan uang kredit dari KSP Pintu Air. Meskipun harus membayar bunga, ia merasa bunganya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan pinjaman dari pihak lain di luar koperasi.

Salah satu poin yang paling membantu Margaretha sebagai pengusaha tunggal adalah fleksibilitas dalam pembayaran cicilan.

Ia menjelaskan KSP Kopdit Pintu Air tidak terlalu memaksakan pembayaran kas harus tuntas dalam bulan yang sama.

“Tapi harus, walaupun saya tunggal, pembayaran kasnya ini apa? Cicilannya ini boleh, tapi bulan besok masih dikasih kesempatan. Itu saya sangat bersyukur, membantu sekali untuk saya punya usaha.” jelasnya.

Pola pembayaran yang tidak memaksa dan memberikan kesempatan ini sangat penting untuk usaha kecil yang pendapatannya mungkin tidak selalu stabil setiap bulan.

Skema cicilan yang terencana dan fleksibel ini—di mana potongan kas pinjaman sudah ditetapkan sejak awal—dinilai “bagus” oleh Margaretha.

Margaretha memulai usaha sewa tendanya pada tahun 2013 dengan modal awal hanya dua unit tenda. Perkembangan unit usahanya menjadi 28 unit tidak terjadi secara spontan. Prosesnya adalah pertahap, dibantu oleh pinjaman dari KSP Pintu Air.

“Saya bergabung dengan Pintu Air dan saya ambil uang itu baru saya bisa usaha,” terangnya.

Dengan pinjaman tersebut, ia mengatur uang untuk dikirim kepada rekanan yang kemudian mengirimkan barang-barang tenda.

Selain modal, Margaretha juga merasakan adanya pendampingan dari karyawan KSP Kopdit Pintu Air, seperti edukasi keuangan formal hingga kunjungan dari karyawan Pintu Air untuk mengawasi dan melihat perkembangan usahaanya.

“Saya selalu didampingi. Karyawan selalu datang untuk melihat usaha saya,” tuturnya.

Menanggapi kehadiran gedung kantor baru KSP Pintu Air yang terletak lebih strategis, Margaretha menyatakan rasa senangnya.

“Lebih senang, kan kemarin agak di sana. Di sini kantornya jauh lebih bagus… Jadi anggota senang ada kantor yang bagus? Oh, senang sekali. Senang sekali.”

Robertus Sedu, Menejer KSP Kopdit Pintu Air Cabang Weetabula mengatakan Kisah Margaretha Ina Kii adalah contoh nyata bagaimana lembaga KSP Kopdit Pintu Air cabang Weetabula dapat menjadi “pintu air” yang mengalirkan modal dan kesempatan.

Kopdit Pintu Air cabang Weetabula berkomitmen membantu usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya untuk bangkit dan tumbuh.

“Tentu Pintu Air selalu mendukung usaha anggota. Selain modal kami juga mendampingi mereka hingga sukses,” pungkasnya.

pasang iklan di sini