Lumayan banyak hobi dijumpai di tengah masyarakat.Dari yang unik sampai yang bisa memuahkan fulus. Kini, beberapa hobi asyik masa lampau itu mulai terlupakan.
HOBI membuat beban hidup terasa ringan. Dengan melakukan hobi, kita sedang mengerjakan sesuatu yang kita senangi. Hobi itusifatnya enjoy. Hobi-hobi yang mengasyikkan dan bermanfaat di masa lalukini sudah tak lagi dianggap menarik. Simak delapan hobi asyik yang kinihampirtinggal sekadar kenangan:
- Filateli. Filateli atau koleksi perangko makin tak terdengar. Sebab, orang-orang sudah beralih ke sistem digital.Perangko adalah bukti pembayaran biaya berkirim surat melalui kantor pos. Kini zamannya Facebook, Twitter, dan surel. Dulu orang bangga punya album perangko yang penuh terisi. Terlebih kalau di antara koleksi itu terdapat perangko istimewa yang diterbitkan terbatas.
Di balik hobi koleksi perangko, terdapat manfaat komersial. Perangko langka memiliki nilai jual yang tinggi.Perangko termahal di Indonesia nilainya fantastis: Rp20 miliar.Perangko itu dicetak pada 1864 dengan cap pos Ngawi, Jawa Timur. Hanya segelinitir orang dari silsilah kaum elite masa lampau yang mengoleksiperangko tersebut.
- Koleksi tanda tangan. Hobi koleksi yang satu ini juga menantang, tapi kini makin jarang yang melakoninya.Di masa lampau, setiap ada tokoh terkenal, pejabat publik atau aktris yang mampir ke suatu daerah, kalangan muda berbondong-bondong minta tanda tangan. Kini, ABG nyatroni aktris bukan untukminta tanda tangan. Mereka langsung mengeluarkan smartphone lalu berselfie ria. Semenit kemudian, foto selfie itu sudah mejeng di akun media sosial mereka.
- Baca buku. Baca buku atau main ipad?Coba naik ke kereta komuter atau bus. Bandingkan jumlah orang yang mainan hape dan yang membaca buku. Bisa-bisa perbandingannya 10:0.Berbeda sekali dengan pemandangan di Jepang atau di Eropa. Hobi baca buku kini mulai tersingkirkan karena masyarakat lebih suka baca timeline Twitter atau Facebook. Di rumah pun orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di depan televisi.Para ibu pun tak lagi membacakan buku buat putra-putrinya sebelum tidur.
- Korespondensi. Hobi korespondensi berhubungan erat dengan filateli. Hampir setiap anak sekolah dlunya punya sahabat pena. Kini mereka mungkin tak tahu apa itu sahabat pena.Tradisi berkirim surat kepada teman yang berada di tempat yang jauh sudah ditinggalkan. Tradisi ini difasilitasi majalah anak-anak dan remaja yang memuat surat pembaca.Hobi surat-menyurat ini sebenarnya bisa dipertahankan melalui e-mail. Sayangnya, para remaja sekarang membuat alamat e-mail hanya untuk mendaftar ke Facebook; bukan mencari sahabat pena.
- Bersepeda. Bersepeda kembali digandrungi saat ini, walau fasilitas bersepeda di Indonesia belum memadai. Hobi bersepeda yang mulai ditinggalkan sempat naik daun lagi lewat tren sepeda onthel dan seli alias sepeda lipat. Tapi tren itu kini mulai kembali meredup.Komunitas-komunitas tumbuh di berbagai kota, sayangnya mereka tak punya fasilitas track. Terutama di daerah perkotaan, tempat khusus untuk jalur bersepeda sangat jarang dijumpai. Orang-orang kota lebih memilih mobil atau sepeda motor. Jalur khusus untuk bersepeda cuma sekadar simbol.
- Merangkai bunga. Masih adakah kelompok ibu-ibu merangkai bunga?Hobi yang dulu banyak ditekuni para gadis ini juga mulai ditinggalkan. Memang, hobi ini memerlukan ketelatenan. Justru karena itulah hobi ini bermanfaat.Buat anak-anak dan remaja, hobi merangkai bunga bisa melatih kesabaran dan menyalurkan bakat seni. Bagi mereka yang sudah dewasa, hobi ini bisa menjadi lahan bisnis.
- Kliping. Hampir setiap murid di masa lalu pasti pernah mendapat tugas kliping.Yaitu mengumpulkan potongan berita dari koran. Tugas ini lalu berkembang menjadi hobi.Yang dikumpulkan pun tak hanya potongan berita, tapi resep masakan, gambar pakaian, dan bahkan gambar artis yang digandrungi. Semuanya diambil dari koran atau majalah dengan modal gunting.
- Berkebun. Hobi yang satu ini identik dengan kaum Hawa. Banyak remaja perempuan dan ibu-ibu yang mengoleksi bunga dan merawatnya dengan baik.Itu kisah di masa lalu. Kini jarang dijumpai gadis yang hobi berkebun. Mungkin karena sangat praktis mengorder jasa ahli pertamanan. Mungkin juga karena meciutnya lahan buat menanam bunga sebagai sarana relaksasi melepas penat.●(dd)