Sebagai usaha bersama yang dibangun dengan semangat solidaritas, maka tidak ada rumusnya bisnis koperasi itu rugi. Statemen yang optimistis itu dilontarkan oleh Budi Arie Setiadi, Menteri Koperasi Kabinet Merah Putih Periode 2024-2029. Agaknya sebelum ditunjuk Presiden Prabowo memimpin Kementerian Koperasi mantan Menteri Kominfo ini sudah menyigi isu hangat perkoperasian terkini di Tanah Air.
Budi Arie tak hanya bicara solidaritas sebagai bagian dari identitas perkoperasian, ia memberi warning kepada pegiat koperasi untuk tidak melakukan tiga hal, Nipu, Fiktif dan Markup. Tidak jelas kepada pihak mana ancaman itu dilontarkan, namun yang pasti kita tahu nasib perkoperasian di era Teten Masduki nyungsep. Dan kata Budi Arie lagi, kesadaran masyarakat untuk berkoperasi harus ditumbuhkan.
Maka, dalam setahun ke depan Budi Arie akan menggenjot jumlah orang berkoperasi hingga dua kali lipat dari yang sekarang. Artinya, pada akhir tahun 2025, jumlah anggota koperasi di Tanah Air akan mencapai 60 juta orang. Seru nih.
Benchmark-nya adalah bagaimana di sejumlah negara besar nan kapitalis, minat masyarakat berkoperasi justru tumbuh pesat. Di Amerika Serikat (AS) misalnya, per 2024 tercatat sekitar 30 ribu koperasi dengan hampir 100 persen penduduknya berkoperasi, atau lebih dari 300 juta orang di AS adalah anggota koperasi. Sementara di kawasan Eropa lebih 60 persen penduduknya terlibat di dalam bisnis koperasi.
Raksasa-raksasa koperasi menjadi pemain bisnis utama di benua biru, sebut saja Mondragon Corporation di Spanyol. Perusahaan ini membawahi lebih dari 90 koperasi lain dengan empat sektor utama finansial, industri, retail, dan ilmu pengetahuan. Anak usahanya menyebar di berbagai negara Eropa, Asia hingga Amerika latin. Perusahaan berbasis koperasi terbesar di dunia. Nama Credit Agricole Group di Perancis, sudah sejak lama mendunia.
Grup perbankan dan lembaga keuangan koperasi terbesar di dunia ini mencetak turn over 88.97 billion USD, Sementara Arlafood di Denmark sudah sejak 1880-an mengukir nama besarnya sebagai koperasi produsen susu terbesar dunia. Produknya pun sudah masuk ke Indonesia pada 2018 lalu, dan beberapa waktu lalu Arlafood diundang Kementerian Pertanian dalam rangka produksi susu berkelanjutan dan standar organik untuk memperkuat sektor susu Indonesia yang inovatif. Program jangka pendeknya tentun saja ikut menyukseskan program makan siang gratis Presiden Prabowo Subianto.
Koperasi di AS mencakup beragam industri, seperti sektor pertanian, energi, perbankan, ritel, dan kesehatan. CHS Inc. dan Dairy Farmers of America misalnya, adalah koperasi pertanian besar yang menghasilkan pendapatan miliaran dolar per tahun, sedangkan koperasi energi di bawah naungan NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) melayani lebih dari 42 juta orang di seluruh negeri dengan distribusi listrik mencapai 56% dari wilayah geografis AS. Koperasi-koperasi ini memainkan peran penting dalam mendukung ekonomi lokal dan menawarkan layanan yang berfokus pada anggota mereka.
Negeri Asia terdepan dalam berkoperasi, tak pelak lagi Jepang. Di negeri berpenduduk 125 juta ini, lebih dari separuhnya (sekitar 65 juta orang) anggota koperasi. Salah satu organisasi koperasi terbesar di Jepang, Zen-Noh, merupakan federasi yang menaungi lebih dari 1.032 koperasi pertanian. Zen-Noh berperan penting dalam jaringan distribusi nasional maupun internasional, dengan afiliasi di 26 negara dan mengelola berbagai kegiatan ekspor serta pendistribusian pangan di Jepang.
Selain AS, Jepang juga salah satu negara di dunia yang sukses menempatkan koperasinya sebagai soko guru perekonomian. Juga jangan lupa, koperasi di Jepang menguasai 75 persen rantai pasok dari petani dan mampu mempengaruhi kondisi politik.
Dalam upayanya menumbuhkan 60 juta orang berkoperasi, Budi Arie memang tidak bisa menghindar dari ikon teknologi terkini, yaitu digitalisasi; sebuah proses yang krusial, dan wajib dilakukan setiap jenis bisnis jika ingin terus berkembang. Bagaimana ia mampu mematut koperasi tampil kekinian di berbagai level bisnis, seperti infrastruktur, real estate atau energi terbarukan sehingga menarik minat kaum muda milenial, kita tunggu saja gebrakan Budi Arie.[]