
Peluang News, Jakarta — PT Astra International Tbk berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp34 triliun pada tahun 2024, tumbuh 1% dibandingkan dengan capaian pada tahun 2023 yang mencapai Rp33,8 triliun.
Laporan keuangan perusahaan tersebut yang dipublikasikan pada pekan ini mengungkapkan kontribusi laba bersih perusahaan itu sebagian besar dikontribusikan oleh sektor otomotif sebesar Rp11,2 triliun, alat berat, pertambangan, konstruksi dan energu sebesar Rp11,95 triliun. Sementara jasa keuangan menyumbangkan laba sebesar Rp8,35 triliun.
Selanjutnya adalah dari sektor agribisnis sebesar Rp914 miliar, properti Rp222 miliar, dan Teknologi Informasi sebesar Rp156 miliar.
Dengan capaian tersebut, laba per saham perusahaan tersebut naik 1% menjadi Rp845 per saham, tidak termasuk penyesuaian nilai wajar.
Presiden Direktur PT Astra International Tbk Djony Bunarto Tjondro mengungkapkan selama 2024 kinerja bisnis sepeda motor yang baik berhasil mengimbangi penurunan penjualan mobil di pasar mobil nasional yang melemah.
Bisnis infrastruktur dan jasa keuangan yang semakin bergairah juga menjadi salah satu faktor pendukung kinerja perusahaan itu pada 2024.
Atas pencapaian tersebut, perusahaan itu kemudian mengusulkan pembagian dividen final sebesar Rp308 per saham.
“Grup mencatatkan laba bersih yang solid pada tahun 2024, dengan resiliensi kinerja dari portofolio yang terdiversifikasi, meskipun sentimen konsumen di Indonesia melemah. Kontribusi yang lebih tinggi berasal dari bisnis sepeda motor, jasa keuangan, serta infrastruktur dan logistik, yang sebagian diimbangi oleh dampak penurunan penjualan mobil dan harga batu bara yang lebih rendah,” ujarnya melalui keterangan pers yang dirilis oleh Grup Astra, pekan ini.
Djony mengatakan dengan didukung oleh neraca keuangan yang solid, Grup Astra berada dalam posisi yang kuat dalam menavigasi ketidakpastian jangka pendek dan melakukan investasi dalam memperkuat bisnis inti perusahaan itu. Astra juga terys menjajaki peluang-peluang baru guna mendorong pertumbuhan jangka menengah dan panjang.
Selama 2024, laba bersih divisi jasa keuangan Grup Astra meningkat 6% menjadi Rp8,4 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen dengan portofolio pembiayaan yang meningkat.
Pada periode tersebut, PT Asuransi Astra Buana yang merupakan perusahaan asuransi umum Grup, mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp1,5 triliun, disebabkan oleh peningkatan pendapatan underwriting dan hasil investasi.
Meski begitu, perusahaan asuransi jiwa Grup Astra, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), mencatatkan penurunan premi bruto (gross written premium) 2% menjadi Rp6,0 triliun.