hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Menkeu Sri Mulyani: RAPBN 2025 Dukung Daya Beli Masyarakat

Menkeu Sri Mulyani: RAPBN 2025 Dukung Daya Beli Masyarakat
Menkeu Sri Mulyani: RAPBN 2025 Dukung Daya Beli Masyarakat/Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Pemerintah mengandalkan tiga instrumen untuk menjaga daya beli masyarakat, termasuk kelas menengah untuk mendukung tingkat konsumsi masyarakat. Tiga instrumen tersebut yakni bantuan sosial, subsidi, dan pembebasan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada beberapa objek.

“Kita memberikan bantalan melalui APBN dengan tiga modal, yaitu modal mengenai bansos, subsidi, maupun dari PPN yang diberikan pembebasan,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Dari sisi bansos, kata dia, pemerintah telah banyak menggulirkan program yang menjaga daya beli masyarakat, utamanya di kelompok miskin. Beberapa program di antaranya ialah Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP), hingga di bidang kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Sementara dari sisi subsidi, Sri Mulyani mengatakan, APBN memberikan dukungan untuk mengendalikan harga agar dapat dijangkau masyarakat di hampir seluruh golongan. Subsidi yang diberikan ialah pada Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik, hingga gas LPG 3 Kilogram.

“Ini untuk memproteksi daya beli masyarakat hingga seluruh desil. Artinya semua masyarakat miskin, menengah, dan kaya semuanya menikmati subsidi tersebut. Ini memang menjadi persoalan masalah sasaran,” kata dia.

Instrumen fiskal lain yang diberikan APBN untuk menjaga daya beli masyarakat luas ialah pada pembebasan PPN terhadap sejumlah barang. Sejauh ini pemerintah masih membebaskan pungutan PPN terhadap barang kebutuhan pokok, kesehatan, pendidikan, hingga transportasi.

“Barang-barang itu tidak terkena PPN, jadi itu memproteksi. Mereka dinikmati bahkan lebih pada kelompok kelas menengah sampai atas. Jadi saya ingin menyampaikan apbn menjaga daya beli masyarakat, agar konsumsi tetap terjaga stabil,” tutur Sri Mulyani.

Selain melalui instrumen fiskal, dukungan menjaga daya beli masyarakat juga diupayakan pemerintah melalui pengendalian inflasi hingga mendorong penciptaan lapangan kerja. (Aji)

Baca Juga: RAPBN 2025 Patok Pertumbuhan Ekonomi 5,2% dan Inflasi 2,5%