
Peluang News, Jakarta – Sebagai salah satu badan usaha penopang ekonomi rakyat yang terus hadir di tengah masyarakat, koperasi berperan menjadi pelaksana dari berbagai program pemerintah.
Hal ini salah satunya dilakukan oleh koperasi yang berada di Kabupaten Tegal, yaitu Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI).
Koperasi yang beralamatkan di Kawasan Industri Kecil Takaru, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah ini didirikan sejak 2018 dan kini memiliki sebanyak tujuh karyawan dan 24 jumlah anggota.
Ketua Koperasi TMI, Tri Sukamto menuturkan, koperasi merupakan soko guru dari perekonomian nasional dan menjadi leader dalam pengembangan UMKM di Indonesia.
Apalagi, Koperasi TMI merupakan badan usaha berbentuk yang beranggotakan Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam Kabupaten Tegal dalam berbagai bidang, seperti komponen otomotif, alat berat, perkapalan, peralatan rumah tangga dan lain sebagainya.
Ia mengatakan, Koperasi TMI sendiri berasal dari sebuah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tegal Manufacture Parts pada 2016 silam.
“Berdasarkan catatan, Koperasi TMI menjadi penyumbang terhadap ekonomi nasional. Pada saat terjadi pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu, Koperasi TMI mampu meningkatkan omzet hingga 100 persen,” kata Tri dalam keterangannya, Rabu (20/3/2024).
“Hingga kini, sebanyak kurang lebih 15 perusahaan besar telah bekerja sama dengan Koperasi TMI dalam memesan produk koperasi, termasuk PT Astra dan PT PLN,” sambungnya.
Mengingat adanya potensi pasar raw material yang cukup besar, terutama pada kebutuhan dari para anggota koperasi, ia menyatakan bahwa pihaknya membutuhkan tambahan modal usaha yang cukup besar guna mengakomodir kebutuhan raw material tersebut.
“Melalui kunjungan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), dan Direktur Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) ke wilayah LIK Takaru Tegal, akhirnya kami mulai mengenal pinjaman bertarif rendah LPDB-KUMKM yang berasal dari pemerintah,” ungkapnya.

Ia menekankan, pinjaman tarif rendah ini telah membantu Koperasi TMI dalam meningkatkan produktivitas usaha-nya.
Hal ini terlihat dari berkembangnya unit usaha material yang membantu dalam ketersediaan stok usai mendapatkan bantuan dana bergulir dari LPDB-KUMKM.
“Selain sinergi dengan YDBA, Kementerian Koperasi dan UKM, dan LPDB-KUMKM, pihak-pihak lain pun turut terlibat dalam pembinaan dan peningkatan usaha Koperasi TMI. Di antaranya, Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Dinas Perindustrian Kabupaten Tegal, serta Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Tegal,” jelasnya.
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan kinerja dan layanan, Koperasi TMI juga menerapkan aplikasi berbasis digital yang merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian.
Adapun aplikasi tersebut di antaranya yaitu aplikasi management inventory untuk pengecekan stok gudang dan mengetahui in-out stok secara real time, dan aplikasi Grandstream Device Management System (GDMS) sebagai logistik center dan mengetahui posisi armada, jumlah, dan jenis barang yang dibawa.
Tri menambahkan, pihaknya berharap agar ke depannya koperasi-koperasi lain di Indonesia juga dapat merasakan bantuan dana bergulir dari LPDB agar dapat terus mengembangkan atau memajukan usahanya dengan baik dan lancar.
“Untuk ke depannya kami berharap agar LPDB-KUMKM dapat terus mendukung kemajuan koperasi dan anggotanya yaitu UMKM, sehingga perkembangan KUMKM di Indonesia bisa lebih maju dan modern,” tandasnya.