Jakarta – Pemerintah berencana melanjutkan Program Kartu Prakerja berlanjut pada 2023 ini. Program kartu ini tahap awal dianggarkan sebesar Rp2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang.
Sedangkan, untuk sisa target sebesar 405 ribu orang, Pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,7 triliun. Pada tahun lalu, jangkauan Program Kartu Prakerja telah berhasil menjangkau hingga 16,4 juta penerima manfaat.
“Program Kartu Prakerja berlanjut pada tahun ini dengan pelaksanaan skema normal yang diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2022 yang aturan pelaksanaannya tertera pada Permenko Perekonomian Nomor 17 Tahun 2022,” ungkap Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Sabtu (7/2/2023).
Nantinya menurut dia, waktu pelaksanaan pelatihan yang dilakukan secara luring, daring, maupun bauran. Pelatihan luring akan dilaksanakan secara bertahap diawali dengan 10 provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Bali, NTT, dan Papua.
Airlangga menjelaskan, besaran bantuan yang akan diterima peserta juga mengalami penyesuaian yakni senilai Rp4,2 juta per individu, dengan rincian berupa bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta, insentif pasca pelatihan Rp600 ribu yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
“Selain itu, Pemerintah juga meningkatkan batas minimal durasi pelatihan menjadi 15 jam,” tandasnya.
