hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Semen Indonesia Genjot Pasar Semen Hijau

Peluang News, Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mendorong penggunaan semen hijau dan produk turunannya yang ramah lingkungan sebagai upaya untuk meningkatkan komitmen keberlanjutan perusahaan tersebut.

Inisiatif untuk menggenjot pasar semen hijau di Indonesia ini merupakan bagian dari langkah strategis yang dilakukan holding semen tersebut.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan inovasi semen hijau dan produk turunan ramah lingkungan tersebut tidak lepas dari penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan yang diterapkan di pabrik-pabrik semen SIG.

Menurut dia, produk semen hijau diproduksi dengan cara meningkatkan efisiensi sumber daya dan optimalisasi produksi melalui implementasi advanced-process control , pemanfaatan bahan baku alternatif.  Selain itu, akselerasi pemanfaatan bahan bakar alternatif menjadi jawaban sebagai upaya transisi menuju energi bersih melalui substitusi penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara.

“Beragam inisiatif keberlanjutan yang dilakukan oleh SIG ini berhasil menurunkan emisi karbon pada produk-produknya hingga 38% dibandingkan semen konvensional,” ujarnya melalui keterangan pers yang dirilis SIG, Minggu (30/3).

Sebagai bagian dari inisiatif tersebut, pada 2024 SIG telah melemparkan ke pasar produk bata interlock  presisi. Produk tersebut diklaim sebagai solusi pembangunan rumah yang efektif, efisien, dan tahan gempa. Penggunaan bata interlock  presisi membuat durasi konstruksi lebih cepat hanya dalam kurun 15 – 21 hari.

Sepanjang 2024, SIG membukukan penjualan semen sebanyak 38,27 juta ton. Dengan volume penjualan sebesar itu, pendapatan SIG pada 2024 mencapai Rp36,19 triliun. Sementara beban pokok pendapatan perusahaan itu tercatat sebesar Rp28,26 triliun.

Dengan capaian tersebut, SIG berhasil membukukan EBITDA sebesar Rp5,49 triliun dan laba tahun berjalan sebesar Rp772 miliar.

Menurut Vita, kondisi pasar semen domestik yang  terkontraksi dan proyek pembangunan infrastruktur yang melambat pada tahun 2024 telah berdampak pada kinerja Perusahaan. Sepanjang tahun 2024, SIG melakukan efisiensi secara ketat dan peningkatan operational excellence  terus-menerus, sehingga berhasil menekan  beban pokok pendapatan sebesar 0,8% menjadi Rp28,26 triliun, dan biaya keuangan bersih sebesar 20,2% menjadi Rp944 miliar.

“SIG optimis industri semen domestik memiliki prospek yang baik, menyusul komitmen pemerintah untuk melanjutkan agenda pembangunan infrastruktur yang akan menjadi penggerak perekonomian, dan proyek strategis lainnya seperti program 3 juta rumah, yang diharapkan dapat mendongkrak permintaan semen yang berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja Perusahaan,” ujarnya.

Selain mencatatkan profitabilitas  pada kinerja bisnis, SIG juga membuktikan komitmennya pada aspek keberlanjutan dengan pencapaian yang membanggakan. Pada 2024, SIG mencatatkan penurunan intensitas emisi Gas Rumah Kaca (GRK) cakupan 1 sebesar 19,5% dibandingkan baseline tahun 2010. Sementara itu, emisi GRK cakupan 2 ( emisi tidak langsung dari energi listrik) berhasil turun sebesar 16,4% dibanding baseline tahun 2019.

pasang iklan di sini