hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pemerintah Dorong BRI  Motor Penggerak Produktivitas UMKM

Peluang, Jakarta – Pemerintah mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) menjadi motor penggerak dan berada di garis terdepan dalam mempermudah inklusi kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Yaitu dengan secara konsisten melakukan pengembangan dan pembaruan teknologi digital yang kuat. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap, BRI dapat mendorong kualitas dari UMKM yang memang perlu terus ditingkatkan. Dia merinci bahwa lebih dari 45 juta UMKM belum memadai pembiayaanya, di mana sekitar 18 juta di antaranya belum sama sekali mendapat pembiayaan. 

Sedangkan, sekitar 5 juta pelaku UMKM masih mengakses permodalan melalui rentenir. Oleh karena itu menurutnya, pemerintah berharap kepada BRI sebagai bank yang identik dengan UMKM. Jadi BRI harus memperkuat peran bukan sekadar sebagai lender ke UMKM tapi juga pemberdaya.

“Maka dalam cara kerja kita bagaimana BRI berkontribusi meningkatkan produktivitas dan kualitas dari UMKM. Bicara kesejahteraan yang naik, prosperity yang baik berarti kita harus meningkatkan produktivitas, kualitas, itu pekerjaan yang banyak sekali karena kita bicara 65 juta pelaku UMKM. Saya harap antara pemerintah dan lembaga keuangan seperti BRI, tidak hanya membiayai tapi juga memberdayai,” ujar Menkeu Sri Mulyani dalam keterangannya, Sabtu (29/1/2023).

Menkeu berpesan, agar tahun ini BRI dapat terus fokus meningkatkan dan ikut menunjang pemulihan ekonomi nasional. Yaitu dengan menjaga kualitas kinerja yang baik dan tentu melalui penerapan prinsip ESG yang semakin kokoh.

“Jaga terus sebagai lembaga keuangan yang resilien, namun sekarang saya mengharapkan supaya BRI memberi nilai tambah lebih. Tidak hanya secara finansial, tapi sosial dan juga dari sisi environmental, tentu dengan governance tetap dijaga,” tutur Sri.

Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, BRI akan terus mendorong penguatan penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG). Pasalnya perjalanan sustainability BRI sendiri sudah dimulai sejak tahun 2013 yang diawali dengan menerbitkan Sustainability Report untuk pertama kalinya. Sejak saat itu, BRI terus melakukan improvement.

Terbaru, pada 2022 perseroan merilis Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I (Green Bond) dengan total nilai mencapai Rp15 triliun dan dilakukan bertahap selama 3 tahun. Perseroan pun meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor Pusat BRI, Jakarta Pusat pada akhir tahun lalu sebagai upaya mendukung pemerintah dalam mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.

“Tentang ESG, BRI tetap berkomitmen untuk mengimplementasikan ESG sebagai bentuk value beyond profit. Insya Allah di BRI tidak kendor untuk tetap ber-spirit, bersemangat mengimplementasikan ESG. Sustainability journey kita mulai 2013 dulu, dan sampai 2022 sudah meng-establish-kan ESG Roadmap,” tandasnya. (alb)

pasang iklan di sini