
PeluangNews, Jakarta – Pasar ban di dalam negeri pada semester II tahun 2025 diprediksi masih belum bergairah. Penurunan pasar dipicu oleh tekanan akibat turunnya permintaan dari segmen komersial.
Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno mengatakan belum bergairahnya pasar pada semester II tahun 2025 terutama diakibatkan oleh belum pulihnya sektor riil, terutama di sektor pertambangan yang selalu menjadi motor penggerak utama pasar ban di Indonesia.
“Pasar batu bara saat ini sedang lesu, baik untuk permintaaan pasar domestik maupun di pasar ekspor. Selain itu, pembangunan infrastruktur di Indonesia juga menurun di tahun 2025. Ini semua mempengaruhi pasar ban di Indonesia pada semester II tahun ini,” ujarnya kepada Peluang, belum lama ini.
Pada Semester I lalu, pasar ban nasional sebetulnya cukup baik meskipun belum bisa dibilang tumbuh signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
Menurut Mukiat, pada semester I lalu, pasar ban pada segmen ban passenger sebetulnya sudah kembali tumbuh sekitar 3-5%. Sayangnya, di segmen komersial pasar masih lesu seiring dengan tren pertumbuhan di sektor riil.
Pada segmen ban OEM (originally equipment for manufacturing – pasar ban untuk mobil baru) terjadi penurunan Kondisi ini sejalan dengan tren pasar otomotif sendiri.
Gaikindo menargetkan pasar mobil nasional pada tahun 2025 dapat mencapai 900.000 unit, meningkat dibandingkan dengan realisasi penjualan pada tahun 2024 yaitu sebesar 865.000 unit. Namun, pada 6 bulan pertama 2025 realisasi penjualan mobil baru mencapai 374.000 unit.
Mengantisipasi trend pasar ban nasional yang belum terlalu bergairah di tahun 2025, Mukiat mengatakan Bridgestone menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot penjualan, antara lain dengan meluncurkan produk baru dan menyiapkan beragam program promo di outlet. Diharapkan, strategi ini dapat mendorong pabrikan itu menggenjot penjualan pada semester II tahun ini.