Peluangnews, Jakarta – Setelah melewati pandemi Covid-19, PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) terus menunjukkan kinerja yang positif di tahun lalu.
Tahun 2022, pasar mengalami lonjakan penjualan selama pandemik karena banyak nya masyarakat yang membeli barang secara online perlahan mengalami over capacity dikarenakan masyarakat mulai kembali berbelanja offline.
“Melemah-nya daya beli masyarakat, sehingga mengakibatkan sektor e-Commerce sebagai salah satu penyumbang terbesar volume kiriman perusahaan kurir mengalami perlambatan pertumbuhan, sehingga memberikan dampak terhadap pendapatan dan profitability perusahaan perusahaan kurir di Indonesia,” ujar Corporate Secretary SAP Express Prima Deny Parhan, Rabu (21/6/2023).
Di tengah kondisi di atas, lanjut dia,pada tahun buku 2022 yang berakhir pada 31 Desember 2022 Perseroan masih mampu mencatat pertumbuhan penjualan dengan membukukan Pendapatan sebesar Rp591.902.803.145, tumbuh sebesar 0,429 dari tahun buku sebelumnya. Selain itu, Perseroan juga masih mampu membukukan Laba Bersih sebesar Rp1.425.883.247.
“Hal ini disebabkan karena persebaran portofolio perseroan yang terdiversifikasi ke beberapa segmen seperti B to B, 8 to C hingga C to C, membuat Perseroan lebih memiliki resiliensi terhadap dampak penurunan pertumbuhan di Industri e-Commerce,” ungkap Deny.
Sebagai informasi pendapatan terbesar Perseroan didapatkan dari sektor Corporate atau B to B, segmen ini memiliki ketahanan yang lebih dilihat dari sisi kesinambungan usaha nya.
Perseroan memiliki hampir seluruh portfolio klien seperti Perbankan dan Asuransi, Manufacture, Health and Medical Eguipment, Heavy Eguipment, Telekomunikasi dan Korporasi lain pada umumnya.
Perseroan menawarkan jasa pengiriman dalam dan luar kota, kargo, jasa distribusi, Mailing Room, Fulfilment, pengiriman melalui transportasi darat, laut & udara, Cash on Delivery, dan Dedicated Courier. “Layanan Cash on Delivery dan Dedicated Courier menjadi salah satu kekuatan utama Perseroan dalam peta persaingan antar sesama perusahaan jasa pengiriman lain,” kata Deny.
Tahun 2023, Perseroan memiliki optimisme tinggi terhadap prospek usaha nya. Secara garis besar, untuk mempertahankan dan meningkatkan pertumbuhan, selain tetap fokus pada core usaha di bidang B to 8.
Perseroan juga telah mengembangkan lini usaha B-to-C dan C-to-C seiring dengan tumbuh pesat nya usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) dengan melakukan beberapa terobosan, dengan memanfaatkan transformasi digital sebagai salah satu strategi untuk memacu pertumbuhan seiring maraknya penggunaan teknologi digital, terutama smartphone, dan penetrasi internet yang tinggi semasa pandemi khususnya.
Selain itu, kata Deny, perseroan juga mengoptimalkan program kemitraan dengan para mitra bisnisnya sebagai langkah memperluas jangkauan pasar perseroan. Fokus untuk memperkuat bisnis kemitraan tersebut sangat penting mengingat prospek bisnis ini yang cukup menjanjikan dan efektif dikarenakan perseroan dapat lebih efisien dalam sisi permodalan.
“Dengan dukungan para mitra Ini, Perseroan dapat memiliki alternatif pendapatan selain dari segmen korporasi. Hingga saat ini, Perseroan telah memiliki lebih dari 12.000 mitra bisnis ritel,” pungkasnya. (alb)
