hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Berpikir Kreatif dalam Strategi Pemasaran

Pemasaran berada dalam posisi unik untuk mengintegrasikan ide, wawasan, dan kreativitas untuk menerangi apa yang orang inginkan dan butuhkan.

KETIKAanda membuat pemasaran berbasis digital yang berfokus pada pengalaman pelanggan yang ditenagai teknologi tepat guna, anda harus tetap berpegang pada tujuan awal. Tujuan anda adalah mengubah pemasaran dari aktivitas yang berfokus pada akuisisi pelanggan ke aktivitas yang memungkinkan pengalaman manusia secara emosional.Jika didasarkan pada data: apa yang berhasil, apa yang tidak, bagaimana kita dapat meningkatkan?

Dalam pengalaman pemasaran, perusahaan memperlakukan setiap pelanggan sebagai individu dengan memahami preferensi dan perilaku mereka. Untuk memenuhi harapan ini, strategi pemasaran perusahaan harus menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Gagal memahami kompleksitas perilaku pelanggan Anda, orang-orang pun akan kehilangan kepercayaan pada perusahaan anda.

Secara terpisah, konsep pemikiran desain lintas industri digunakan oleh semakin banyak bisnis; cara yang berfokus pada solusi, pemecahan masalah untuk mengatasi masalah individu atau terkait perusahaan. Membangun desain berpikir memungkinkan pengguna sistem untuk memiliki rencana yang lebih terstruktur untuk memahami inovasi dan tumbuh lebih sebagai perusahaan.

Merek ikonik dan perusahaan yang sepenuhnya digital seperti Google, Uber, dan Apple menunjukkan pendapatan dan kepuasan pelanggan yang dapat didorong oleh pemikiran desain. Memanfaatkan wawasan kualitatif, kreativitas, dan fokus penuh pada kebutuhan pengguna akhir. Pendekatan saat ini ditujukan untuk menginovasi produk, layanan, strategi pemasaran yang efektif, dan kinerja perusahaan secara maksimal.

Setiap kali seseorang terhubung ke dunia digital, mereka berkontribusi pada pertumbuhan yang cepat secara global. Di dalam globalisasi, dimana setiap merek bersaing untuk pemirsa dan pangsa pasar, dibutuhkan kreativitas untuk membedakan satu merek dari yang lainnya.

Kreativitas dapat memegang reputasi sebagai orang yang lembut, naluriah, sulit diukur. Namun, menurut World Economic Forum (WEF), lima keterampilan yang diprediksi dibutuhkan di masa depan adalah pemecahan masalah yang kompleks, pemikiran kritis, manajemen SDM, koordinasi dengan orang lain, dan kreativitas.

Buat dengan konsumen, bukan hanya untuk konsumen

Mengingat bahwa pelanggan saat ini bukan hanya konsumen, tetapi pengguna media sosial aktif dan pembuat konten yang mencintai teknologi, kreativitas dalam pemasaran melibatkan bekerja dengan pelanggan sejak awal.Ini definisi baru dari menjadi ‘customer-centric‘.

Jadikan semua orang bagian dari tim

Pemasaran kreatif melibatkan lebih dari sekadar iklan berbayar di majalah atau koran. Dengan mengilhami kreativitas orang lain, dan memperlakukan semua orang sebagai perpanjangan dari tim pemasarankaryawan, mitra, dan bahkan pelangganmemberikan wawasan tentang perilaku, selera, dan pendapat yang melayani niat pemasar.

Bawa kreativitas ke identitas merek

Berkembangnya saluran, platform, dan perangkat media baru berarti konsumen memiliki akses lebih besar ke cerita merek, dan marketing memiliki lebih banyak cara untuk menyampaikan identitas dan visi merek mereka. Dari pemasaran email hingga kampanye video, ini membuka bidang cara kreatif untuk menyampaikan pesan, menjual produk, atau membentuk hubungan.

Naik ke mentalitas startup

Marketing kreatif beroperasi lebih dan lebih seperti wirausahawan, mengadopsi praktik bisnis dan budaya kerja yang serupa dengan startup Silicon Valley; kemampuan untuk berkembang secara berkesinambungan dan terus menerus menyesuaikan strategi.

Hormati setiap bagian dari pengalaman

Saat ini, bisnis harus memberikan pengalaman pelanggan yang luar biasa untuk mengungguli pesaing. Pahami apa itu pengalaman pelanggan yang positif, dan tugas anda untuk menjadikannya lebih baik.(Nay)

pasang iklan di sini