hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Fokus  

Zen-Noh, Simbol Kedaulatan Petani Jepang

Koperasi di Jepang menjadi garda depan dalam menjaga stabilitas dan keamanan pangan dan produk turunannya. Asing pun kesulitan menaklukan pasar agribisnis di Negeri Sakura. 

Meski bukan negeri agraris, namun koperasi pertanian di Jepang memiliki daya tawar yang tinggi  seperti ditunjukkan oleh Koperasi Zen-Noh. Koperasi yang pernah dinobatkan ICA sebagai yang terbesar di dunia itu menguasai sektor agribisnis di Negara Sakura. Kini Zen-Noh memiliki tujuh unit bisnis mulai dari beras dan pembibitan sampai konsumer. Tidak hanya jago kandang, koperasi yang cikal bakalnya dimulai setelah 3 tahun bom Nagasaki-Hiroshima itu juga merambah bisnis ke mancanegara. 

Koperasi Zen-Noh merupakan Induk Koperasi Pertanian Jepang (National Federation of Agricultural Cooperative Association) hasil dari penggabungan dua sekunder koperasi pertanian level nasional, yaitu Zenkoren (yang ber­gerak dalam pengadaan kebutuhan pertanian) dan Zenhanren (bergerak di bidang pemasaran pro­duk pertanian). Kedua ko­perasi ini berdiri tahun 1948.

Para pendiri Zen-Noh sadar bahwa pertanian bernilai strategis bagi eksistensi negara maupun keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karenanya, mereka tidak ingin pasar pertanian dikuasai pihak asing. Melalui koperasi, mereka ingin  meningkatkan efisiensi produksi petani anggota sekaligus menggenjot tingkat ekonomi.

Zen-Noh dibangun berbasis partisipasi anggota petani sampai  konsumen. Para anggota ini aktif mencari solusi kehidupan mereka secara otonom. Hasilnya, Koperasi Zen-Noh tumbuh dan berkembang pesat sebagai bisnis mandiri yang dimiliki masyarakat secara luas bahkan sampai ekspansi lintas benua seperti Eropa, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Asia.

Dengan dukungan penuh anggota, kinerja finansial Zen-Noh tetap tumbuh di tengah ketidakpastian global. Pada 2017, volume perdagangan mencapai USD40 miliar. Porsi terbesar disumbang dari bisnis sayuran dan buah-buahan.

pasang iklan di sini