TIDAK buruk menurut saya. Saya gemar berutang. Bukan seperti itu juga, sebenarnya. Apabila menyangkut keuangan pribadi mungkin iya, tetapi berbeda manakala anda berbicara dalam rangka bisnis. Dan anda tidak dapat sungguh-sungguh membersihkan diri anda sendiri dari kedua mitos ini. Yang pertama, selain apabila anda bersedia mengubah pendapat anda, dan menempuh jalan penghematan sampai perusahaan itu sungguh-sungguh mampu berdiri di atas kakinya sendiri.
Kebanyakan orang kecil hati menghadapi gagasan ini. Mereka telah diprogram untuk menganggap uang sebagai sebuah kutukan sejak usia mereka cukup tua untuk memahami kata itu. Barangkali mereka menghadapi persoalan yang sama. Inilah saatnya untuk mengubah sudut pandang.
Beberapa tahun yang lalu, seorang pemuda menjumpai saya untuk menolongnya memulai sebuah marina (pangkalan perahu-perahu pesiar) di Cape Cod. Neneknya mewariskan sebidang tanah pekarangan yang baik sekali di tepi pantai. Jadi, masalahnya hanya konstruksinya. Permintaannya besar sekali dan para pemilik perahu yang mendengar rencana-rencananya telah antre berbaris.
Dalam sebulan, kami telah memperoleh penawaran konstruksi dengan niulai terendah US$250.000. “Berapa banyak yang kau miliki, Jack?” tanya saya. “Sekitar US$10.000-15.000,” jawabnya. Tidak mengapalah, pikir saya. Dengan tanah bernilai tinggi yang kita miliki ini, kami tidak akan menemui kesulitan menemukan pinjaman untuk konstruksi sebesar US$240.000 dari bank setempat. Dan angka-angkanya kelihatan bagus sekali.
Perkiraan pendapatan akan melampaui biaya-biaya dan pembayaran cicilan dengan sisa sekitar US$50.000. Jack akan mempunyai dana abadi dan hampir tak usah bekerja. Apakah anda kira ia melakukannya? Anda tahu jawabannya. Hambatan mentalnya untuk menandatangani pinjaman US$240.000 telah menghalangi keberhasilannya. Pada akhirnya Jack menyewakan tanah itu kepada seorang “petualang” yang memang membangun marina itu, dan sekarang memilikinya—meski pinjamannya sampai ke leher.
Tentu saja utang dapat menakutkan. Sebuah perusahaan yang kekurangan uang tunai membuat anda berada di dunia remang-remang: penarikan cek yang lebih besar daripada saldo, tagihan-tagihan yang belum dibayar, malam-malam yang dilalui tanpa tidur, dan merampok Petrus untuk membayar Paulus gali lubang timbun lubang. Begitulah keadaannya di wilayah remamg-remang itu. Tetapi anda melakukannya karena memang inilah satu-satunya cara yang dapat anda lakukan.
Tirulah cara memandang saya. Pada tanggal 10 setiap bulan saya duduk dan menuliskan cek untuk pembayaran-pembayaran utang yang cukup besar maupun pembayaran kepara para pemasok. Sewaktu saya menulis masing-masing cek, sebetulnya saya menciptakan kekayaan. Ini merupakan falsafah sederhana.
Berapa banyak orang kaya yang anda kenal yang tidak memulai dengan utang hingga sampai ke ujung rambutnya? Inilah cara Amerika. Bagi kebanyakan kita, ini merupakan satu-satunya cara.
Apa yang haruis dilakuikan dengan uang? Berikut beberapa pelajaran pokok bagi pengusaha modal dengkul:
- Patoklah sasaran-sasaran yang realistis;
- Perincilah biaya-biaya awalnya;
- Taruhlah uang dimana uang itu paling bermanfaat;
- Bangun piramida pendanaan yang terbaik;
- Mengemudi dengan angka-angka;
- Uji jadwal waktunya;
- Ciptakan penjualan dengan cepat;
- Jangan boros memberi pinjaman kepada para pembeli;
- Jaga agar biaya-biaya tetap turun;
- Lindungi laba kotor;
- Binalah para pemberi pinjaman;
- Memegang seluruh kendali.
Arnold S. Goldstein, penulis buku Modal Dengkul