BANDUNG—Tidak pernah lekang oleh waktu dan tidak pernah ada masa kadaluarsanya, Demikian ungkapan yang ditujukan Dainty Ratnasari kepada boneka Teddy Bear (beruang Teddy). Sementara boneka seperti Marsya dan Pokemon, ada masa tenarnya.
“Kalau Teddy Bear dari mulai nenek saya, sampai Mama hingga keponakan saya masih tetap digemari. Boneka Teddy Bear disukai baik anak cowok maupun anak cewek,” ujar perempuan kelahiran Bandung 18 November 1990 ini, pemilik bisnis suvenir boneka beruang Teddy ini dengan brand drBear.co
Dainty merintis bisnisnya pada 1 November 2013. Inspirasinya dimulai ketika alumni jurusan Administrasi Bisnis Universitas
Padjadjaran ini bingung mencari suvenir untuk sahabatnya yang hendak lulus kuliah.
“Saya dan teman-teman satu genk mempunyai komitmen ketika lulus wisuda mau tuker kado yang anti mainstream. Sayangnya sesudah keluar masuk toko suvenir untuk mencari kado buat wisudaan, saya nggak menemukan boneka atau barang apa pun yang memberi ciri khas tertentu. Semua suvenir yang saya temui pasti suvenir wisuda global, memakai baju toga dengan baju hitam,” papar Dainty kepada Peluang, 20 Juni 2018.
Dari pengalaman itu, Dainty terilhami untuk membuat boneka wisuda yang benar-benar mirip sama wisudawannya atau kampus tertentu hingga detal-detailnya. Misalnya kalau wisudawan Unpad mengenakan simbol berkaitan dengan Unpad. Pilihannya jatuh pada boneka Teddy Bear.
Teddy Bear Khas Indonesia
Setiap negara mempunyai ciri khas Teddy Bear-nya. Kalau Belanda, beruang Teddy-nya tidak ada bulu dan cenderung berbadan kurus dan tinggi. Untuk itu Dainty merancang boneka Teddy asli Indonesia, materi Indonesia dan desain Indonesia.
“Muncul Teddy Bear klasik dari drBear yang terilhami dari beruang madu sumatra. Mayoritas Teddy Bear yang diciptakan oleh drBear adalah boneka beruang yangg berwarna coklat, coklat muda, tua, hitam, jarang ada yang putih atau warna-warna lainnya. Mempunyai mulut yang moncong seperti beruang madu aslinya tapi dibuat lebih lucu dan ramah,” ungkap Dainty lagi.
Dengan demikian lanjutnya, wisatawan mancanegara pun kalau datang ke Indonesia dan kebetulan mampir di drBear akan membeli suvenir Teddy Bear khas Indonesia. Mengapa drBear sebagai brand?
“Oh, itu tidak sengaja. Memang saya terlahir dari keluarga dokter, ibu saya dokter, uwa (kakek) dokter, sepupu dokter. Tadinya saya diharapkan jadi dokter juga. Tapi ketika saya masuk jurusan Bisnis Unpad, orang-orang mulai kecewa. Sekarang kalau orang bertanya mengapa saya tidak menjadi dokter juga, maka saya menjawab: Saya dokter beruang Selain itu dr inisial nama saya Dainty Ratnasari, sedikit narsis,” ujarnya terkekeh.
Modal Awal dari Gaji Terakhir
Dainty memulai usahanya modal awalnya Rp5 juta. Uang itu adalah gaji terakhir saat dia bekerja di salah satu bank swasta pada Agustus 2013. Selama September-Oktober, dia menyusun sistem kerja usahanya dan pada awal November 2013 dia meluncurkan produk pertamanya.
“Pertama kali saya memproduksi 200 buah boneka. Mulanya dengan cara dimasukkan ke konveksi boneka yang sudah ada. Saya mendapatkan omzet Rp11 juta selama satu minggu berjualan di acara wisudaan Unpad. Segmen pertama saya wisudawan unpad. Kebetulan saya lulusan Unpad. Jadi saya tahu dan kenal dengan seluk beluk kampus Unpad dan orang-orang di dalamnya,” terang dia.
Dainty selalu menyimpan 30% dari profit untuk diputarkan kembali jadi modal, agar modal selalu bertambah setiap bulannya. Dainty mendesain beruangnya dengan berbagai ukuran. Ukuran 13 cm (sentimeter) sebagai gantungan kunci atau tempelan kaca, ukuran 25 cm, ukuran 35 cm yang dinamakan Micu Bear, 100 cm dinamakan Bowbow Bear, 130 cm disebut Mosh Bear, 155 cm, yaitu Bimbie Bear.
Setiap ukuran di mulai dari yang 100 sentimeter itu punya nama dan karakter-karakternya sendiri. DrBear.co tidak sekedar menjual beruang, tetapi juga menjual cerita di dalamnya, selalu menyertakan akta kelahiran si beruang setiap pembelian 100 sentimeter ke atas sebagai tanda bukti pengabdopsian si beruang itu.
“Menurut kami. Kami bukan sekedar menjual boneka beruang tapi menjual keluarga beruang yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara. Itu sebagai gerakan kampanye juga agar beruang-beruang sumatra juga tidak terus-terusan diburu, tapi harus kita jaga, rawat, pelihara, dan dibudidayakan agar tidak punah,” pesan Dainty. Setiap boneka beruang punya karakter
Setiap boneka beruang mempunyai karakter dan identitas itu sendiri. Seperti Bowbow bear, anak ke 3 dari 3 bersaudara, mempunyai sifat yang humoris, jail, tidak mau diam, penyayang tapi sensitif perasa. dan manja karena dia anak bungsu.
Sementara Mosh, kakaknya lebih diam, kalem, pemalu, sensitif, tetapi juga bijaksana.
“Kalau paling besar kita punya Bimbie umurnya 10 tahun, beratnya 10 kilogram, dengann tinggi 155 cm. Anaknya manja, otoriter, jail, tapi baik hati dan penyayang,” jelas Dainty lagi.
Boneka Teddy Bear dijual mulai dengan harga Rp15 ribu hingga jutaan rupiah bergantung ukuran dan kerumitan baju bonekanya.
Kalau drBear per bulan rata menjual 50 buah per bulan tapi pada musim-musik tertentu drBear bisa menjual sampai 200 buah per bulan, seperti masa wisudaan kampus-kampus, Valentine atau Natal. Selain menjual secara offline di toko-toko, ikut pameran di mal, event tertentu, Dainty juga menjual dengan cara daring.
Dainty Ratnasari dengan salah satu produknya-Foto: dokumentasi pribadi.Selain drBear.co, Dainty mengembangkan satu brand lagi itu namanya Dainty Doll. Brand ini memfokuskan boneka-boneka khusus Company Mascot, yang mempunyai minimal order dari 500 pcs (buah).
“Untuk yang Dainty Doll per bulan kita bisa produksi rata-rata 300-500 buah boneka per bulan. Akhir tahun pasti bertambah dua kali lipat, karena banyak perusahaan-perusahan membutuhkan suvenir dari mulai seminar sampai pernikahan,” tutupnya (Irvan Sjafari)