BANDUNG—Mempunyai keinginan kuat meneruskan usaha ayahnya Asep Sunandar Sunarya, pembuat wayang golek sekaligus dalang terkenal dari Cirebon, Ricky Wirayoga, 32 tahun mendirikan Girilaya di Jalekong, Kota Bandung pada 2008. Ayahnya sudah membuat wayang golek sejak puluhan tahun.
“Awalnya kami produksi kecil-kecilan dengan modal yang tidak terlalu besar,” ujar Ricky ketika dihubungi Peluang, Kamis (16/8/2018).
Agar bisa kompetitif produk wayang golek buatan Girilaya menggunakan cat duco (cat mobil) sehingga tampak mengiklat dan tahan lama. Produk wayang goleknya dibuat secara detal dari pengukiran, pemasangan payet.
“Pemasaran dilakukan secara online (daring) dan offline. Produk dijual seharga Rp150 ribu hingga Rp3,5 juta tergantung ukuran. Pembeli kami campuran antara orang Indonesia hingga konsumen dari luar negeri,” tutur Ricky.
Yang paling diminati konsumen adalah karakter Rama dan Sinta, hingga Arjuna dan Srikandi. Selain dipesan secara daring, peminat juga datang ke workshop di kawasan Jalekong, Bandung.
Wayang golek dibuat dari kayu alabasia dengan lama pembuatan antara satu hingga dua minggu. Ukurannya standarnya 75 cm hingga 80 cm, bisa juga 20 cm untuk ukuran mini.
Kerajinan wayang golek tidak memberikan omzet yang besar. Rata-rata Ricky hanya mendapatkan Rp10 juta per bulan. Kecuali kalau dia mendpaatkan kesempatan tampil di pameran Inacraft atau PRJ di Jakarta.
“Namun kendala yang paling besar adalah rekruimen perajin. Sulit mencari perajin wayang golek,”ungkap dia.
Ricky berharap pihak pemeirntah membantu perajin seperti dia dengan berpromosi dan kerap mengadakan pameran. Apalagi wayang golek meurpakan warisan budaya bangsa (Irvan Sjafari).