
Peluang news, Jakarta – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) meminta agar Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM dapat fokus membangun produk khusus dan produk khas yang bisa dijadikan produk unggulan dari daerah-daerah.
“Selain itu, PLUT juga harus mampu membangun jejaring pemasaran yang luas dan kuat, serta masuk menjadi rantai pasok suatu industri,” ujar Sekretaris KemenKopUKM, Arif Rahman Hakim dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).
Ia menyampaikan, hal tersebut dapat dilakukan dengan memperkuat keberadaan Rumah Produksi Bersama atau Factory Sharing di Sumatera Barat (Sumbar).
“Dengan adanya Rumah Produksi Bersama, maka akan membantu untuk memproduksi produk unggulan yang memiliki nilai tambah secara ekonomi dan sosial,” katanya.

Tak hanya itu, Arif juga berharap agar PLUT KUMKM Sumbar dapat memperkuat program pendampingan usaha dalam mencetak wirausaha muda dan produktif, khususnya bagi kalangan generasi muda.
“Jadi, saya sarankan PLUT berkolaborasi dengan kampus-kampus dalam sebuah inkubator bisnis,” ucapnya.
Hal ini dikarenakan, menurut Arif, mencetak wirausaha muda itu harus by-design, jadi harus disiapkan sejak awal merintis dan membesarkannya melalui program pendampingan usaha yang dilakukan oleh PLUT KUMKM.
“Kunci utama dari pendampingan usaha ini adalah dimulai dari proses rekrutmen. Kita harus menemukan potensi-potensi UMKM yang bisa kita kembangkan,” tutur Arif.
“Apalagi, program pendampingan usaha dari PLUT ini merupakan langkah yanf tepat dalam mengembangkan UMKM. Ini lebih menghasilkan pelaku usaha yang produktif, dan lebih dirasakan manfaatnya,” tambahnya.
Lebih dari itu, Arif juga mengajak agar PLUT yang telah mulai membangun usaha masa depan agar dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak dan bisa menjadi andalan untuk pertumbuhan ekonomi suatu wilayah.
“Pemerintah sudah membuka pasar begitu luas, yang di mana 40 persen belanja pemerintah dan BUMN harus merupakan produk UMKM. Jadi, manfaatkan lah peluang besar itu,” pungkasnya.