Di bawah polesan Andy Arslan Djunaid, usaha Kospin Jasa semakin berkembang dan kian mengukuhkan posisinya sebagai koperasi terbesar di Tanah Air.
Andy yang merupakan generasi ketiga dari pendiri koperasi yang berbasis di Kota Pekalongan Jawa Tengah berhasil melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII) Yogyakarta 1997 ini mengubah Kospin Jasa menjadi entitas bisnis yang modern dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Salah satunya dengan mengimplementasikan teknologi digital dan tata kelola agar proses bisnis lebih efisien, berdaya saing, dan mematuhi regulasi.
Keberhasilan peraih penghargaan Bakti Koperasi 2016 dan Satya Lencana Wirakarya 2018 itu dalam membesarkan usaha Kospin Jasa tidak lepas dari kebiasaan masa mudanya yakni membaca buku terutama biografi pebisnis sukses. Seperti pepatah bijak buku adalah jendela dunia. Pria kelahiran Pekalongan, 5 Juli 1971 itu juga mengaku mendapatkan motivasi dan inspirasi dari buku-buku yang dibacanya.
Selain itu, insting bisnisnya sudah terasah sejak belia karena dibesarkan dalam atmosfer bisnis batik dan koperasi. Sehingga, ia cepat dalam merespons peluang usaha atau sering disebut dengan istilah leading the curve.
Menurut Andy, yang sudah menjabat Ketum Kospin Jasa sejak 2012, koperasi adalah badan usaha yang senapas dengan konstitusi untuk mencapai kesejahteraan bersama. Koperasi juga memberi sumbangsih yang besar dalam menyerap lapangan kerja. “Berkoperasi untuk memberi manfaat kepada umat,” pungkasnya.
Kepiawaiannya dalam memimpin diakui oleh gerakan koperasi. Tercatat, antara lain Andy pernah menjabat sebagai Ketua IKSP tahun 2017 dan Ketua Presidium Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) tahun 2022. Selain itu ia juga merupakan Pengurus Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin). (Kur)
