hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pemerintah Tawarkan 500 Beasiswa untuk Dokter Spesialis

Peluangnews, Jakarta – Untuk melayani 277 juta penduduk, Indonesia membutuhkan setidaknya 57.481 dokter spesialis. Namun, saat ini hanya memiliki dokter spesialis sebanyak 26 ribu dan kekurangannya masih ada sekitar 31.481 dokter spesialis.

“Jika dibandingkan negara lain seperti Inggris, Australia, Amerika, kita masih jauh jumlah dokter spesialis ini. Misalnya untuk dokter jantung dan pembuluh darah, kita masih 0,001, jauh dibandingkan negara lain (Inggris 0,053, Australia 0,063, dan Amerika 0,056),” ungkap Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Oos Fatimah Rosyanti, dalam keterangan pers Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis-Sub Spesialis dan Dokter Layanan Primer, di Jakarta, kemarin..

Lebih lanjut, secara rata-rata, 30 provinsi di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Provinsi yang dokter spesialisnya memadai atau bahkan lebih itu hanya di 3 provinsi yakni DKI Jakarta, Bali dan DI Yogyakarta. Sementara itu, daerah seperti NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat mengalami kekurangan hampir semua jenis dokter spesialis.

“Ini menunjukkan bahwa selain kekurangan, distribusi dokter spesialis ini juga tidak merata. Jika mengerucut kepada 7 jenis dokter spesialis dasar yang wajib ada yaitu spesialis anak, obgyn, bedah, penyakit dalam, anastesi, radiologi, dan patologi klinik, masih ada 266 dari 681 RSUD di kabupaten atau kota Indonesia belum lengkap,” ujar Oos.

Untuk mengatasi hal ini, Kemenkes menginisiasi program transformasi SDM kesehatan dengan melakukan program unggulan seperti penambahan prodi spesialis, memperbanyak wahana pendidikan kedokteran, dan meningkatkan pemberian beasiswa untuk dokter spesialis.

“Kami telah menyiapkan beasiswa dan juga bekerja sama dengan LPDP. Dari 2021 beasiswa kesehatan hanya 600 meningkat tajam di 2023 menjadi 2.270 yang terdiri dari beasiswa Kemenkes sebanyak 1.270 dan LPDP sebanyak 1.000 beasiswa,” kata dia.

“Sejauh ini, kita sudah memberikan 583 beasiswa untuk dokter spesialis dan subspesialis, mereka juga sudah mulain kuliah. Kami akan menambah lagi 417 beasiswa. Ini menunjukkan komitmen Kemenkes untuk peningkatan mutu, pemenuhan serta pemerataan dokter spesialis,” sambungnya.

Kemenkes, lanjut Oos, sudah mengeluarkan surat edaran untuk beasiswa atau program bantuan pendidikan dokter spesialis subspesialis (PPDS-Subspesialis) dan kedokteran keluarga layanan primer (KKLP).

Jenis program studi yang mendapatkan beasiswa ada 24 spesialis yang diutamakan untuk jenis spesialis terkait kanker, jantung, stroke dan 7 jenis dokter spesialis dasar. Untuk subspesialis ada 31 jenis. Terdapat 19 fakultas kedokteran yang bekerja sama dengan Kemenkes terkait dengan program beasiswa ini.

Informasi lebih lanjut dapat dilihat dari laman sibk.kemkes.go.id dan pendaftaran dibuka sejak 23 Juni sampai 12 Juli 2023. (Aji)

Baca Juga: Beasiswa Santri Untuk 1.000 Orang Dibuka Juli 2023

pasang iklan di sini