hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Pembangunan Pabrik Milik Petani Jadi Bukti KemenKop Dorong Transformasi Koperasi

Pembangunan Pabrik Milik Petani Jadi Bukti KemenKop Dorong Transformasi Koperasi
Pembangunan Pabrik Milik Petani Jadi Bukti KemenKop Dorong Transformasi Koperasi/Dok. Ist

Peluang News, Jakarta – Wakil Menteri Koperasi (WamenKop), Ferry Juliantono menegaskan bahwa Kementerian Koperasi (KemenKop) akan terus berupaya untuk mendorong transformasi koperasi di Indonesia.

Selain itu, ia memastikan, pihaknya akan terus meningkatkan peran koperasi dalam mendukung perekonomian di tanah air.

Menurutnya, upaya ini salah satunya dibuktikan dengan adanya rencana untuk membangun pabrik pengolahan susu dan pabrik CPO (Crude Palm Oil) yang dikelola oleh koperasi.

“Kemudian, juga termasuk dorongan agar koperasi-koperasi di Indonesia dapat mampu bersaing di sektor industri. Karena hal ini memang penugasan kepada kami oleh Presiden Prabowo itu ingin koperasi itu bisa seperti di luar negeri,” ujar Ferry dalam Konferensi Pembangunan Indonesia 2025 yang digelar oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia di kawasan Jakarta, Selasa (7/1/2025).

“Koperasi diharapkan bisa membuat pabrik CPO dan koperasi susu bisa membuat pabrik pengolahan susu sendiri,” imbuhnya.

Terlebih, kata Ferry, dengan adanya Peraturan Menteri Koperasi baru yang diharapkan akan terbit paling lambat minggu depan, maka Lembaga Pengelola Dana Bergulir KUMKM (LPDB-KUMKM) akan lebih diberi keleluasaan untuk berinvestasi, termasuk dengan mengakuisisi pabrik dan smelter.

Menurutnya, hal ini sesuai dengan visi untuk memberdayakan koperasi, agar mampu memiliki aset-aset besar.

“Sama seperti halnya smelter, kapal canggih, dan perkebunan, seperti yang diimpikan Presiden Prabowo,” ucapnya.

Apalagi, saat ini program susu bagi siswa dalam Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi sorotan. Meskipun sempat terjadi kendala distribusi, Pemerintah memastikan program ini akan tetap berlanjut.

Berbagai uji coba dan simulasi distribusi pun tengah dilakukan untuk memastikan kelancaran program nasional ini.

Guna mendukung program tersebut, ia menegaskan, Kemenkop tengah mempertimbangkan dua opsi.

Yang pertama, Kemenkop ingin membangun pabrik susu baru atau kedua yaitu dengan mengakuisisi pabrik susu yang sudah ada.

Sebab, menurutnya, koperasi yang ingin terlibat dalam program ini perlu memenuhi persyaratan tertentu.

Koperasi peternakan sapi perah, misalnya, akan didorong untuk memiliki pabrik pengolahan susu sendiri, sementara koperasi petani sawit akan didorong untuk membangun pabrik CPO.

Dia menjelaskan, proses transformasi ini akan dilakukan secara bertahap, termasuk konversi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi.

Sebab, saat ini di Kemenkop juga dimungkinkan untuk bisa membantu menyalurkan pupuk dengan skema yang baru.

“Saat ini, dari 64.000 Gapoktan, baru 4.000 yang telah menjadi koperasi. Proses konversi sisanya akan dilakukan secara bertahap,” ungkapnya.

Oleh karena itu, maka ia menekankan mengenai pentinya koordinasi dan Ferry sinergi antar kementerian, khususnya dengan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memastikan kelancaran distribusi pupuk di seluruh nusantara.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco menyatakan, pihaknya mendukung penuh upaya Kemenkop dalam mendorong program kepentingan rakyat melalui koperasi.

“Dukungan perlu diberikan. Apalagi program tersebut memang program untuk kepentingan rakyat. Di tengah pertumbuhan ekonomi global yang mengalami pelambatan, maka upaya pendorong ekonomi nasional harus terus dilakukan,” pungkasnya.

pasang iklan di sini