hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza

Optimisme Menkeu Lunasi Utang >Rp9.138,05 Triliun

Posisi utang Indonesia per Juni, Rp9.138,05 triliun, dengan distribusi pada pos pinjaman sebesar Rp1.157 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) Rp7.980,87 triliun. Pemerintah akan merilis data utang secara triwulanan mulai tahun ini, bukan bulanan seperti tahun-tahun sebelumnya. Kebijakan ini bertujuan memastikan statistik utang lebih kredibel karena disesuaikan dengan ukuran PDB nasional yang dirilis setiap kuartal oleh BPS.

Angka yang fantastis, tapi Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa mengaku punya jurus jitu untuk membayar utang tersebut. Utang tersebut, kata dia, masih dalam kategori aman. Sebab, utang tersebut setara 39,86 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), masih dalam level yang aman.

Dalihnya, lembaga pemeringkat menilai kemampuan fiskal suatu negara berdasarkan dua indikator utama, yakni deficit to GDP ratio dan debt to GDP ratio, dimana rekor Indonesia berada di bawah standar kedua indikator tersebut. Eks Kepala LPS itu menyebut untuk defisit terhadap PDB, misalnya, Uni Eropa dalam perjanjian Maastricht Treaty menetapkan ambang batas 3 persen terhadap PDB.

Sedangkan defisit Indonesia terjaga dalam level di bawah 3 persen, dengan catatan terakhir sebesar Rp371,5 triliun atau 1,56 persen terhadap PDB per 30 September 2025. Pada sisi lain, rasio utang Indonesia yang berada pada level 39,86 persen di bawah ambang batas rasio utang yang ditetapkan Maastricht Treaty sebesar 60 persen terhadap PDB. “Jadi, dengan standar internasional yang paling ketat pun, saya masih prudent,” ujar Purbaya, Selasa (27/10).

Menkeu berjanji akan menjaga APBN untuk tidak melampaui ambang batas defisit 3 persen.  “Akan saya jaga terus baik tahun ini dan tahun depan,” katanya. Evaluasi kebutuhan penyesuaian pendapatan negara dan rasio utang bila perekonomian Indonesia baru dilakukan sudah mampu mencetak pertumbuhan 8 persen. “Kalau tumbuh 7 persen, misalnya, kami pertimbangkan. Perlu enggak saya kurangi pajak? Atau perlu nggak saya kurangi utang atau tambah utang untuk tembus 8 persen? Tetapi kan hitungannya jelas di atas kertas. Kalau sudah 7 persen saya naikkan sedikit, orang juga senang,” tuturnya.●

pasang iklan di sini