hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Energi  

Kementerian ESDM Masih Kaji Skema Baru Penyaluran Bantuan BBM Subsidi

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia | Dok. Peluang News-Hawa

Peluang News, Jakarta – Kementerian ESDM masih mengkaji skema baru penyaluran bantuan bahan bakar minyak (BBM) subsidi tepat sasaran.

Rencananya, skema baru dimaksud akan dipadukan dengan pemberian bantuan langsung tunai (BLT) sebagai bentuk pengalihan subsidi.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, skema baru subsidi BBM plus BLT belum akan diumumkan dalam waktu dekat.

“Rasanya tiap minggu saya ditanya itu deh. Jawabannya masih seperti itu. (Diumumkan pekan depan?) belum, belum,” kata Bahlil ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

Namun, Bahlil mengaku telah menerima data perihal calon penerima BLT. Hanya, Kementerian ESDM masih perlu melakukan pemutakhiran data lantaran banyak yang masih tumpang tindih.

“Data kita kan belum solid. Data yang berhak menerima bantuan ataupun pengalihan dari pada subsidi, ini kan masih tumpang tindih.”

“Saya tidak ingin, karena tujuan subsidi itu memberikan kepada yang berhak menerimanya. Jangan sampai tujuan kita itu tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Jadi ini yang kita harus hati-hati dengan datanya,” kata Bahlil, menandaskan.

Sedangkan proses pengumpulan data calon konsumen BBM subsidi dan penerima BLT memang jadi kendala utama sejak akhir tahun lalu.

Sebelum ini Bahlil memasang target untuk mengumumkannya pada Desember 2024 lalu.

Namun demikian, dia belum bisa memastikan alokasi subsidi ini akan lebih banyak dialihkan untuk komoditas langsung atau kepada BLT.

“Nanti setelah diputuskan, kami umumkan,” ucap Bahlil belum lama ini.

Tetapi dia memperkirakan seluruh pelaku UMKM nantinya akan dikelompokkan sebagai konsumen yang berhak atas BBM subsidi, bukan dalam bentuk BLT. Ini termasuk para pengemudi ojek online, atau ojol.

“Terkait dengan UMKM, kemungkinan besar akan disubsidi kan secara bahan. Jadi kalau dia minyak, kita tidak akan mengalihkan ke BLT. Ojol itu akan masuk dalam kategori UMKM,” katanya.

Saat ditanyai kelanjutan prosesnya pada 7 Januari 2025, Bahlil mengutarakan pengumpulan data calon konsumen BBM subsidi hampir rampung 100%. Namun kembali, dia tak ingin berandai-andai kapan itu bisa diselesaikan.

“Ya 98% lah ya. Dikit lagi. (Kapan selesai?) Doain ya. Kita akan umumkan nanti di tahun ini,” kata Bahlil.

Menurut dia, persoalan utama yang belum terselesaikan dalam menerapkan kebijakan penyaluran BBM subsidi tepat sasaran ialah tumpang tindih data.

“Selama ini kan datanya antara Kemensos lain, Pertamina lain, PLN lain. Sekarang datanya seluruhnya dikumpul ke satu pintu lewat BPS,” jelasnya.

Bahlil menuturkan proses pengumpulan data calon penerima ini sampai tiga kali mengalami perubahan.

Karena itu, dia meminta masyarakat bersabar, menanti keputusan final siapa saja yang nantinya berhak menenggak BBM subsidi.[]

pasang iklan di sini