
Peluang News, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan sejumlah side event guna mendukung acara “The 10th World Water Forum 2024” yang akan diselenggarakan di Bali, pada 18 hingga 25 Mei 2024 mendatang.
Dalam persiapan ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, seluruh kementerian/lembaga terkait dipastikan akan all out dalam menyiapkan berbagai macam dukungan untuk hajatan besar itu.
Harapannya, agar dapat menjadi pengalaman yang tidak terlupakan bagi seluruh delegasi yang hadir dalam kegiatan ini.
“Dukungan utama yang akan dilakukan Kemenparekraf adalah dengan memfasilitasi para delegasi untuk menyelami prosesi melukat yang secara khusus memiliki makna spiritual bagi masyarakat Bali. Prosesi melukat ini nantinya akan melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Minggu (21/4/2024).
“Jadi, di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Jokowi ini kita akan betul-betul menyiapkannya sebagai event to remember. Kami akan menyiapkan di beberapa lokasi untuk prosesi side event tersebut,” lanjutnya.
Apalagi, menurutnya, prosesi melukat ini sangat dekat kaitannya dengan prinsip hidup yang dianut oleh masyarakat Bali mengenai Tri Hita Karana.
“Yang membangun hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, dengan sesama, serta dengan alam. Dan air adalah sumber daya alam yang perlu dijaga kelestariannya. Karena air adalah sumber pendorong kehidupan untuk kita semua,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
“Dengan demikian, maka makna ini sejalan dengan misi yang ingin digaungkan dalam World Water Forum,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Kemenparekraf bekerja sama dengan Jejak.in yang akan menawarkan berbagai paket perhitungan jumlah emisi karbon yang dikeluarkan oleh para delegasi melalui carbon footprint calculator selama mereka melakukan perjalanan ke Bali.
“Tujuannya agar pada delegasi dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan melalui penanaman mangrove dan restorasi terumbu karang,” ucapnya.
Lalu, Kemenparekraf juga akan berpartisipasi pada Indonesia Pavilion dengan mengisi konten-konten pariwisata dengan virtual reality (VR), penjualan paket wisata low carbon, rangkaian fair & expo, penyediaan suvenir dan goodiebag Wonderful Indonesia, menghadirkan konten dan aktivasi gim yaitu “Lokapala”, hingga memamerkan dan menjual produk-produk UMKM yang berkualitas.
“Jadi, itu yang kami tawarkan sebagai bagian dari side event atau dukungan kami untuk acara ini dan bagi para peserta maupun juga petinggi-petinggi tingkat kepala negara maupun menteri yang akan hadir di World Water Forum bulan depan,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan memastikan, semua persiapan penyelenggaraan World Water Forum itu telah berjalan dengan baik dan lancar.
Adapun persiapan tersebut mulai dari persiapan segi pengamanan, mitigasi bencana dan rekayasa cuaca, hingga kesiapan rumah sakit.
“Hal ini bertujuan agar World Water Forum tahun ini dapat menghasilkan deklarasi yang memuat kepentingan Indonesia mengenai integrated water resources management on small Island,” tutur Luhut.
“Selain itu, juga akan menjadi komitmen pemerintah Indonesia untuk membawa hasil forum ini ke PBB sebagai bagian dari Water Agenda PBB,” tambahnya.