hayed consulting
hayed consulting
octa vaganza
Berita  

Gandeng UKM, Mendag Lepas Ekspor Perdana Komoditas Unggulan Provinsi Jambi

Peluangnews, Jambi – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor komoditas  unggulan di Provinsi  Jambi yang dilakukan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bersama perusahaan terkait atas hasil perkebunan pinang, kopra dan karet.   

Turut hadir Gubernur Provinsi Jambi Al Haris dan Penjabat  Bupati  Muaro  Jambi  Bachyuni.  Mendag  Zulkifli  Hasan  didampingi  Direktur  Jenderal Dalam Negeri Isy Karim.

Pelepasan  ekspor  dilakukan  PT  Kirana  Windu untuk  produk  karet  senilai USD 80  ribu  ke Meksiko, CV Rayeez Agro Albasith untuk produk kopra kering senilai USD 24,79 ribu ke Pakistan, PT Blantika Indo Global untuk produk ijuk kelapa dari pelepah pinang senilai USD 14,30 ribu ke India, serta PT Agro Future Indonesia produk biji pinang senilaiUSD 16,97 ribu ke Bangladesh.

“Pelepasan ekspor perdana Provinsi Jambi ini merupakan kolaborasi antara  pelaku  UKM  dan perusahaan.  Artinya,  kegiatan  ini  membuktikan  bahwa  jika  seluruh  pelaku  usaha  berkolaborasi, maka  akan  menciptakan  eksportir  yang  sanggup  memenuhi  selera  pasar  global,  baik  dari  segi kuantitas  maupun  kualitas.  Semoga  acara  ini  menjadi momentum  dalam  mendorong  perluasan pasar  ekspor  bagi  produk-produk Indonesia dan menggerakkan roda ekonomi nasional,” ujar Mendag Zulkfili Hasan dalam keteranganya, Senin (25/9/2023).

Mendag menyampaikan,  apresiasi  kepada  Gubernur  Jambi  dan jajarannya  karena  Provinsi  Jambi  adalah  salah  satu  penyumbang  surplus  terbesar.

“Saya datang khusus ke Jambi untuk mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jambi dan para bupati karena selama 40 bulan berturut-turut ekspor Indonesia surplus. Salah satu penyumbang surplus terbesar adalah Provinsi Jambi. Pada 2022, surplus neraca perdagangan Indonesia hampir mencapai Rp900 triliun,”ungkap Mendag Zulkifli Hasan.

Mendag  menjelaskan,  selain  karet  dan  kelapa,  pinang  juga  merupakan  produk unggulan  Indonesia  di  pasar internasional.  Indonesia  adalah  produsen  ke-5  dunia  dengan  total produksi mencapai 215.000 metrik ton pada 2021.

Sebanyak 14 provinsi yang memiliki area yang baik untuk tanaman pinang, di antaranya Jambi, Sumatra Utara, dan Aceh dengan total luas area di seluruh Indonesia mencapai 152 ribu hektare. Provinsi Jambi juga menjadi sentra produksi pinang yang menyumbang hampir 40 persen produksi nasional.

Mendag  menambahkan,  kualitas  produk  pinang  dari  Indonesia  khususnya  Jambi cukup   tinggi   dibandingkan   negara   lain.   Namun,   saat   ini   terdapat   hambatan   ekspor   seperti penerapan  minimum  import  price  (MPI)  di  India;  penerapan  tarif  bea  masuk  yang  tinggi  di  India, Iran,  dan  Persatuan  Emirat  Arab,  serta  belum  adanya  pengakuan  sertifikasi  di  negara  tujuan ekspor.

Menurut Mendag, hambatan ekspor ini bukan hanya menjadi keresahan para petani dan  eksportir  pinang,  melainkan  juga  menjadi  keresahan  Kementerian  Perdagangan.

“Untuk itu, kami  akan  terus  melakukan  upaya  diplomasi  bilateral  dengan  negara  tujuan  ekspor  pinang,  agar tidak  ada  lagi  yang  menghambat  ekspor  pinang  dari  Indonesia.  Saya  berjuang  keras  agar  India mengubah kebijakan terhadap pinang Indonesia, khususnya dari Jambi. Selama menjadi Mendag, saya  sudah  mengunjungi  India  sebanyak  lima kali  untuk  membela  Jambi  agar  hasil  produk pertanian diterima dengan baik di India,”pungkas Zulkifli.  (alb)

pasang iklan di sini