
Peluang news, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyampailan, realisasi inflasi Indonesia pada Januari 2024 masih terjaga dengan stabil dan terkendali pada rentang target sasaran 2,5%±1.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 tercatat sebesar 2,57% (yoy) atau menurun dibandingkan Desember 2023 sebesar 2,61% (yoy). Realisasi inflasi tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan capaian inflasi pada Januari 2023 yaitu 5,28% (yoy).
“Di tengah ketidakpastian yang masih tinggiz kita bersyukur capaian inflasi di Januari tetap solid dan terkendali. Padahal, gangguan cuaca dari El Nino yang masih berlangsung, kita mampu mengendalikan inflasi dalam kisaran sasaran target,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Minggu (4/2/2024).
“Dengan capaian inflasi yang masih terjaga dengan stabil dalam kisaran sasaran ini, maka hal ini menunjukkan bahwa daya beli di negara kita masih baik,” imbuhnya.
Ia memaparkan, secara bulanan, inflasi Januari 2024 dipengaruhi oleh pergerakan komponen harga bergejolak dan inti.
Komponen harga pangan bergejolak (volatile food/VF) mengalami peningkatan tercatat sebesar 0,01% (mtm) atau 7,22% (yoy). Curah hujan yang tinggi terutama di daerah sentra hortikultura berakibat pada gagal panen dan mendorong kenaikan harga tomat dan bawang merah.
Selain itu, harga beras masih mengalami kenaikan seiring pasokan yang terbatas karena belum masuknya musim panen. Namun demikian, inflasi VF tertahan oleh harga aneka cabai yang mulai menurun.
Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,20% (mtm) atau 1,68% (yoy). Secara tahunan inflasi inti masih terjaga meskipun dalam tren melandai.
Sedangkan komponen harga diatur Pemerintah (administered prices/AP) mengalami deflasi sebesar 0,48% (mtm) atau inflasi 1,74% (yoy).
Deflasi AP utamanya disumbang oleh penurunan tarif angkutan udara dan bensin seiring berakhirnya masa Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta libur sekolah yang mendorong penurunan permintaan terhadap jasa transportasi udara dan penyesuaian harga BBM nonsubsidi per 1 Januari 2024.
Di samping itu, ia mengatakan, pada 29 Januari 2024 lalu, pemerintah telah melaksanakan High Level Meeting bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat tingkat menteri yang menyepakati sejumlah langkah strategis untuk menjaga inflasi tetap stabil dan terkendali pada tahun 2024.
Adapun beberapa langkah strategis tersebut di antaranya yaitu dengan melaksanakan kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten dengan upaya mendukung pengendalian inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Kemudian, dengan mengendalikan inflasi kelompok VF agar dapat terkendali di bawah 5% dengan fokus pada komoditas beras, aneka cabai, dan aneka bawang
Serta menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan untuk memitigasi risiko jangka pendek, termasuk mengantisipasi pergeseran musim panen dan peningkatan permintaan menjelang HBKN.
“Jadi, di tengah berbagai tantangan yang masih kita hadapi saat ini, komitmen dan sinergi bersama seluruh pihak baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia melalui TPIP-TPID harus terus diperkuat guna menjaga inflasi terkendali dalam kisaran sasaran 2,5±1%,” jelas Airlangga.
“Tak hanya itu, kinerja-kinerja di sektor manufaktur yang terus ekspansif juga perlu diapresiasi. Untuk itu, pemerintah akan terus bekerja keras untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan,” tambahnya.