Peluangnews, Jakarta – Pemerintah menargetkan, di tahun 2023 ini program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dapat disalurkan sebanyak 125 ribu rumah tangga (RT) sasaran di seluruh Indonesia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Ida Nuryatin Finahari mengatakan bahwa program BPBL merupakan upaya pemerintah dalam memeratakan energi listrik dengan membantu masyarakat tidak mampu untuk mendapatkan penyambungan listrik secara gratis.
“Ini masih awal, karena 2023 ini, BPBL akan menyambung 125 ribu rumah tangga di seluruh Indonesia dan untuk Kalimantan Tengah mendapatkan alokasi sebesar 4.890 rumah tangga penerima manfaat pemasangan listrik gratis ini,” kata Ida, Kamis (22/6/2023).
Menurutnya, selain sambung listrik, masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa tiga titik lampu dan 1 stopkontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi yang dituangkan dalam Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
“Kita semua berharap program ini akan memberikan manfaat yang lebih banyak dan bisa meningkatkan taraf hidup untuk kegiatan ekonomi yang lebih produktif,” ujar Ida.
Anggota Komisi VII DPR RI, Iwan Kurniawan mendorong program yang menyasar keluarga kurang mampu di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) ini terus diperluas untuk masyarakat yang belum menikmati listrik.
“Kita sepakat bahwa listrik merupakan kebutuhan dasar yang seharusnya dinikmati semua lapisan masyarakat, jadi mari kita harus bahu-membahu agar listrik bisa masuk sampai ke pelosok-pelosok dan ke seluruh lapisan masyarakat,” kata Iwan.
Sementara itu, PT PLN (Persero) telah menyambungkan dari program BPBL secara gratis kepada 744 rumah tangga kurang mampu di Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
Program BPBL yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ini langsung disambut sukacita warga setempat. (alb)
